Revitalisasi Bandara Halim Dimulai

Penerbangan dari Bandara Halim Perdanakusuma akan dipindah ke lima bandara.

ANTARA/Dhemas Reviyanto
Petugas berjalan di depan pintu keberangkatan di Bandara Halim Perdanakusuma, Jakarta (ilustrasi). Bandara Halim Perdanakusuma ditutup sementara sejak 26 Januari 2022 untuk direvitalisasi.
Rep: Rahayu Subekti Red: Nidia Zuraya

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Bandara Halim Perdanakusuma ditutup sementara sejak 26 Januari 2022 untuk direvitalisasi. Setelah pemindahan penerbangan dari Bandara Halim Perdanakusuma, Executive General Manager Bandara Halim Perdanakusuma Marsma TNI Nandang Sukarna mengatakan saat ini proses revitalisasi sudah dimulai. 

Baca Juga

“Revitalisasi sudah dimulai mencakup antara lain sisi udara yakni runway dan taxiway,” kata Nandang dalam pernyataan tertulisnya, Jumat (11/2/2022). 

Kementerian Perhubungan sebelumnya menyampaikan pekerjaan yang dilakukan sejalan dengan revitalisasi Bandara Halim Perdanakusuma adalah penyehatan runway dan taxiway. Begitu juga dengan peningkatan kapasitas apron pesawat Naratetama dan Naratama, renovasi gedung Naratetama dan Naratama, renovasi bangungan operasi, perbaikan sistem drainase di dalam bandara, serta penataan fasilitas lainnya.

PT Angkasa Pura (AP) II (Persero) memastikan kapasitas bandara cukup untuk menampung pengalihan penerbangan dari Bandara Halim Perdanakusuma. Direktur Utama AP II Muhammad Awaluddin memastikan khususnya kapasitas di Bandara Soekarno-Hatta sangat bisa mengakomodir pemindahan penerbangan tersebut.

"Kapasitas bandara utamanya di Bandara Soekarno-Hatta sangat cukup. Yang parkir sudah banyak yang terbang lagi," kata Awaluddin kepada Republika.co.id

Penerbangan dari Bandara Halim Perdanakusuma akan dipindah ke lima bandara. Kelima bandara tersebut yakni Soekarno-Hatta Tangerang, Husein Sastranegara Bandung, Bandara Internasional Jawa Barat BIJB Kertajati, Pondok Cabe Jakarta, dan Budiarto Tangerang.

Sebanyak 21 operator penerbangan di Bandara Halim Perdanakusuma akan dialihkan. Penerbangan tersebut terdiri dari dua maskapai niaga berjadwal, 17 maskapai niaga tidak berjadwal, dan dua maskapai kargo dengan total jumlah armada 67 unit pesawat. 

Selain itu juga ada pesawat militer yang operasionalnya di Bandara Halim Perdanakusuma dialihkan. Awaluddin menuturkan pesawat militer yang akan dialihkan operasionalnya sebanyak 12 unit pesawat militer. 

 

Pemindahan penerbangan di Bandara Halim Perdanakusuma ini diakui AP II menguntungkan bagi Bandara Soekarno-Hatta. “Kepindahan penerbangan dari Bandara Halim Perdanakusuma ke Bandara Soekarno-Hatta pada tahap ini berdampak pada meningkatnya penerbangan di Bandara Soekarno-Hatta sebesar dua persen," kata Direktur Operasi dan Layanan AP II Muhamad Wasid dalam pernyataan tertulisnya, Jumat (11/2/2022). 

Sementera itu, Direktur Utama AP II Muhammad Awaluddin menuturkan, maskapai juga mengoptimalkan sejumlah rute penerbangan. Hal tersebut menurut Awaluddin sejalan dengan perpindahan penerbangan ini.

“Misalnya ada satu maskapai mengoperasikan rute yang sama di Bandara Halim Perdanakusuma dan Bandara Soekarno-Hatta seperti Jakarta - Surabaya. Sejalan dengan perpindahan penerbangan ke Soekarno-Hatta maka maskapai dapat semakin optimal melakukan pengaturan penerbangan,” jelas Awaluddin. 

Awaluddin menuturkan, maskapai niaga berjadwal yang pindah ke Bandara Soekarno-Hatta adalah Citilink beroperasi di Terminal 3. Selain itu juga Batik Air beroperasi di Terminal 2.

"Nomor penerbangan Batik Air yang berpindah operasi dari Bandara Halim Perdanakusuma ke Bandara Soekarno-Hatta dikonfirmasi sebanyak 12 nomor penerbangan. Sementara Citilink sebanyak 10 nomor penerbangan," jelas Awluddin. 

Sementara itu, untuk penerbangan general aviation atau penerbangan dengan jet pribadi rata-rata penerbangan per hari tercatat sebanyak tujuh penerbangan. Titik keberangkatan dan kedatangan penumpang jet pribadi ini dilakukan melalui Saphire Precious Lounge yang terletak di kawasan Terminal 1 Bandara Soekarno-Hatta.

“Penerbangan general aviation di Bandara Soekarno-Hatta juga berjalan sangat lancar, didukung karena adanya Saphire Precious Lounge yang memiliki layanan lengkap untuk penerbangan private jet serta fasilitas guna memproses keberangkatan dan kedatangan penumpang sesuai regulasi,” jelas Awaluddin. 

Saphire Precious Lounge dahulunya merupakan Gedung VIP. Sementara saat ini Bandara Soekarno-Hatta sudah memiliki Gedung VIP yang baru khusus untuk melayani penerbangan kenegaraan dan tamu negara di area Terminal 3.

 

 
Berita Terpopuler