Menko Airlangga Sebut Pertumbuhan Ekonomi 2022 Dapat Sinyal Positif

Sinyal positif pertumbuhan ekonomi 2022 tak lepas dari peran masyarakat

Antara/Muhammad Adimaja
Menteri Koordinator Bidang Perekonomian, Airlangga Hartarto, menyatakan sinyal positif pertumbuhan ekonomi tak lepas dari peran masyarakat
Rep: Iit Septyaningsih Red: Nashih Nashrullah

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA – Menteri Koordinator Bidang Perekonomian, Airlangga Hartarto, menyatakan upaya pengendalian pandemi Covid-19 yang dilakukan Pemerintah bersama seluruh pemangku kepentingan, termasuk semua masyarakat, telah berhasil mendongkrak pertumbuhan perekonomian nasional sebesar 3,69 persen year on year (yoy) pada 2021. 

Baca Juga

Dengan angka pertumbuhan tersebut, Produk Domestik Bruto (PDB) per kapita Indonesia meningkat menjadi Rp 62,2 juta atau setara dengan 4.349,5 dolar AS, lebih tinggi dari PDB per kapita sebelum pandemi yang sebesar Rp 59,3 juta pada 2019.

Dia mengatakan,pencapaian tersebut juga akan membawa Indonesia masuk kembali dalam klasifikasi negara berpenghasilan menengah atas atau upper middle income country.

Posisi ini dinilai fondasi awal yang sangat baik guna mendorong pemulihan ekonomi dan reformasi struktural agar mampu keluar dari jebakan kelas menengah atau middle income trap. 

Secara spasial, menurut Airlangga, Pulau Jawa sebagai basis industri dan salah satu kontributor utama pertumbuhan ekonomi berhasil tumbuh positif sebesar 3,66 persen yoy.

Sementara, pertumbuhan ekonomi tertinggi dicapai oleh wilayah Maluku dan Papua sebesar 10,09 persen yoy, sejalan dengan tingginya pertumbuhan sektor pertambangan di kedua daerah itu serta imbas dari kenaikan harga komoditas sepanjang 2021.  

Selain itu, wilayah Bali dan Nusa Tenggara juga berhasil tumbuh positif sebesar 0,07 persen. Walaupun sangat bergantung terhadap sektor pariwisatanya yang mengalami penurunan kinerja sejak terjadi pandemi Covid-19. 

Airlangga menjelaskan, bangkitnya kepercayaan masyarakat mengonsumsi barang ataupun jasa, telah mendorong pemulihan permintaan domestik serta menyebabkan peningkatan produksi sebagai respon dari dunia usaha. Sepanjang 2021, PMTB (investasi) yang tumbuh sebesar 3,80 persen telah menjadi sumber pertumbuhan tertinggi dari sisi pengeluaran.   

 

 

Dia mengatakan, sedangkan industri pengolahan yang menjadi sumber pertumbuhan tertinggi dari sisi produksi, berhasil tumbuh sebesar 3,39 persen yoy.

Menurutnya, perbaikan ekonomi Indonesia telah terlihat dari pertumbuhan positif sejak kuartal II hingga kuartal IV 2021, meski sedikit mengalami koreksi pada kuartal III karena kemunculan varian Delta.  

“Setelah terkendalinya varian Delta dan meningkatnya aktivitas ekonomi masyarakat, ekonomi Indonesia berhasil melanjutkan pertumbuhan positif pada kuartal IV 2021 sebesar 5,02 persen yoy,” ujar Airlangga dalam keterangan resmi, Rabu (9/2/2022). 

Dia menambahkan, seluruh komponen kembali bertumbuh positif. Perdagangan internasional pun terus mencatatkan kinerja impresif, ditopang pemulihan permintaan global dan meningkatnya harga komoditas. Pada kuartal IV 2021, kinerja ekspor meningkat sebesar 29,83 persen yoy, sementara impor tumbuh sebesar 29,60 persen yoy. 

Apabila dilihat dari sisi produksi, lima sektor kontributor utama yaitu industri pengolahan, pertanian, perdagangan, konstruksi, dan pertambangan, kembali melanjutkan pertumbuhan positif dan mampu menopang ekonomi Indonesia. Selain itu, sektor transportasi dan pergudangan, serta akomodasi dan makanan-minuman, yang sempat terkontraksi pada kuartal III 2021 telah berhasil rebound dengan pertumbuhan positif pada kuartal IV 2021. 

“Pertumbuhan ekonomi di kuartal IV 2021 telah meningkatkan keyakinan pasar terhadap pemulihan ekonomi Indonesia. Hal itu tercermin dari penguatan IHSG yang telah melampaui indeks psikologis 6.800. Kami meyakini momentum pemulihan ekonomi akan terus berlanjut di 2022. Peningkatan Purchasing Manager’s Index (PMI) Manufaktur Indonesia ke level 53,7 di Januari 2022 juga menjadi sinyal positif terhadap prospek ekonomi Indonesia di tahun ini,” tutur Airlangga. 

 

Dalam bidang kesehatan, lanjutnya, penguatan strategi pengendalian pandemi Covid-19 juga terus dilakukan. Akselerasi vaksinasi melalui pemberian dosis vaksin ketiga (booster) terus ditingkatkan, sehingga akan menambah kepercayaan masyarakat dalam melakukan aktivitas ekonomi pada tahun ini.    

 
Berita Terpopuler