Wapres: Turots Ulama Indonesia Jadi Identitas Keislaman Bangsa

Turots Ulama Indonesia dijadikan sebagai basis pijakan membangun identitas dan jati

Dok. BPMI/Setwapres
Wakil Presiden Maruf Amin meresmikan acara Pameran Turots Nusantara secara daring dari kediaman resmi Wapres, Selasa (8/2).
Rep: Fauziah Mursid Red: Agung Sasongko

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Wakil Presiden Ma'ruf Amin meresmikan acara Pameran Turots Nusantara dalam rangka Pekan Memorial Syekh Nawawi Banten, Selasa (8/2). Wapres menyampaikan Turots atau karya tertulis warisan budaya Islam menjadi penanda Islam di Indonesia yang kaya dengan pengetahuan dan kebudayaan zaman dahulu.

Baca Juga

Wapres berharap, Turots Ulama Indonesia dapat dijadikan identitas keislaman bangsa sebagai dasar dalam membangun Indonesia saat ini.

"Turots Ulama Indonesia dijadikan sebagai basis pijakan membangun identitas dan jati diri keIslaman bangsa Indonesia. Utamanya, dalam menghadapi berbagai tantangan dunia modern, menuju Indonesia yang unggul, tangguh, dan berkarakter, seperti yang kita cita-citakan," ujar Wapres.

Wapres juga meminta bangsa Indonesia memiliki semangat dan kesadaran yang tinggi sebagai pewaris tradisi keilmuan Islam yang kaya di masa silam. Sehingga bisa menjaga dan merawat karya leluhurnya. Selain itu, agar ke depannya karya-karya baru tentang peradaban Islam dapat muncul kembali sesuai dengan perkembangan zaman.

"Seyogyanya ingatan, spirit, dan kesadaran bangsa Indonesia akan kemegahan dan kebesaran leluhur yang dimiliki bangsa Indonesia dapat dibangkitkan kembali untuk mendorong munculnya karya-karya baru tentang keIslaman, yang sarat akan ilmu pengetahuan, sesuai dengan perkembangan zaman, seraya tetap mengajak pada jalan kebaikan, dan menguatkan persatuan dan kesatuan," kata Wapres.

 

 

Wapres mencontohkan, salah satu karya peninggalan Turots Ulama yang terkenal adalah kitab yang ditulis oleh Imam Nawawi Al-Bantani. Ia pun mengimbau kepada umat Islam Indonesia, terutama generasi muda, dapat mengikuti semangat warisan Syekh Nawawi Al-Bantani yang menguasai khazanah keilmuan dunia Islam.

Menurutnya, Syekh Nawawi Al-Bantani juga memberikan contoh dan semangat kepada para ulama di Indonesia, khususnya generasi muda, untuk membuat karya tulis yang berkualitas sejak ratusan tahun yang lalu.

"Karya literasi dan kajiannya menumbuhkan jiwa nasionalisme. Aktivitas di bidang keilmuan ini dijalani oleh Syekh Nawawi hingga akhir hayatnya," katanya.

 

Dalam kesempatan tersebut dilakukan pula Peluncuran Kompilasi 11 Kitab Ulama Nusantara dan Pengajuan Nama Jalan Syekh Nawawi Banten di Cilincing, Jakarta Utara.

 
Berita Terpopuler