Soal KDRT, UAS Jelaskan Makna Ayat 34 Surat an-Nisa

Soal KDRT, Ustad Abdul Somad jelaskan makna ayat 34 surat An-Nisa.

Republika/Putra M. Akbar
Ustadz Abdul Somad.
Rep: Muhyiddin Red: Agung Sasongko

REPUBLIKA.CO.ID,  JAKARTA – Dai kondang Ustaz Abdul Somad turut memberikan penjelasan tentang kekerasan dalam rumah tangga (KDRT) yang baru-baru ini banyak diperdebatkan. Menurut dia, Nabi Muhammad SAW tidak pernah memukul orang sehingga tidak masuk akal jika Islam mengajarkan memukul perempuan.

Baca Juga

“Nabi tidak pernah memukul orang. Apakah masuk akal jika Islam mengajarkan memukul perempuan?” ujar UAS kepada Republika.co.id, Senin (7/2/2022).

Kata wadhribuhunna yang berarti “pukullah mereka (istri)” dalam surat an-Nisa ayat 34 juga masih sering disalahpahami. Terkait hal ini, UAS menjelaskan bahwa banyak kata dalam bahasa Arab yang juga berarti memukul.

Di antaranya, memukul dengan tongkat disebut jalada, memukul dengan telapak tangan disebut lathama, memukul dengan tangan menggenggam disebut wakaza, dan memukul dengan kaki disebut rakala.

“Tidak satu pun dari kata ini digunakan pada perempuan,” ujar UAS.

Adapun kata dharaba sendiri menurut UAS tidak semuanya berarti memukul. Misalnya, dalam kalimat dharaba ad-dahr baina al-qaum, artinya adalah waktu telah memisahkan mereka. Kemudian, dharaba 'alaihi bi al-hishar artinya adalah ia dipisahkan dari lingkungannya. Sedangkan kalimat dhuriba 'unuquhu artinya adalah kepalanya dipisahkan dari tubuh.

“Kata dharaba mengandung makna al-muba'adah (menjauhkan) dan al-infishal (memisahkan),” kata UAS.

 

 

Maka, menurut UAS, ayat 34 dalam surat an-Nisa tersebut mengandung tahapan proses pendidikan bagi wanita yang dikhawatirkan durhaka atau melawan kepada suaminya.

“Maka makna ayat an-Nisa 34 adalah wanita-wanita yang kamu khawatirkan nusyuz (durhaka atau melawan), maka nasihatilah mereka, pisah tempat tidur, menjauh sejenak sampai mereka kembali sadar sebagai tahapan proses pendidikan bagi mereka,” kata UAS.

 
Berita Terpopuler