PM Australia: Kanye West Wajib Vaksinasi Dosis Lengkap Sebelum Tur Konser

Kanye West berencana menggelar tur konser di Australia pada Maret 2022.

EPA
Rapper Kanye West akan menggelar tur konser di Australia pada Maret 2022. Australia mewajibkannya untuk memperlihatkan bukti vaksinasi dosis lengkap untuk bisa masuk.
Rep: Umi Nur Fadhilah Red: Reiny Dwinanda

REPUBLIKA.CO.ID, MELBOURNE — Perdana Menteri (PM) Scott Morrison mewajibkan penyanyi hip-hop Kanye West untuk mendapatkan dosis lengkap vaksin Covid-19 jika ingin menggelar konser di Australia. Rapper bernama Kanye Omari West itu berencana melakukan tur Australia pada Maret 2022.

Peringatan Morrison itu datang selang dua pekan setelah harapan superstar tenis Novak Djokovic untuk berebut gelar Grand Slam dari Australian Open pupus setelah pengadilan menguatkan keputusan pemerintah untuk membatalkan visanya atas aturan Covid-19 dan statusnya yang tidak divaksinasi. Djokovic yang pernah positif Covid-19 belum mendapatkan vaksin dan pernah melontarkan komentar antivaksin.

Baca Juga

"Aturannya adalah Anda harus divaksinasi sepenuhnya," kata Morrison pada konferensi pers, dilansir New York Post, Senin (31/1/2022).

Morrison menekankan bahwa aturan itu berlaku untuk semua orang. Tidak ada pengecualian yang diberikan, termasuk untuk pesohor.

"Tidak peduli siapa Anda, itu adalah aturannya. Ikuti aturan, Anda bisa datang. Anda tidak mengikuti aturan, Anda tidak bisa," ujar Morrison.

Perwakilan West tidak menanggapi permintaan komentar. Status vaksinasi calon presiden AS 2020 itu tidak diketahui.

Dalam sebuah wawancara pada 2021, West yang merilis album terbarunya Donda pada Juli lalu itu mengatakan telah menerima satu dosis vaksin Covid-19. Pada 2020, dalam sebuah wawancara dengan majalah bisnis Forbes, dia menyebut mendapatkan vaksinasi sebagai tanda binatang.

Australia, salah satu negara yang paling banyak divaksinasi Covid-19, telah berjuang melawan gelombang infeksi yang eksplosif dalam sebulan terakhir karena varian omicron. Tercatat ada dua juta kasus di sana.

Sampai saat itu, hanya ada 400 ribu kasus sejak pandemi pertama kali melanda hampir dua tahun lalu. Pada Sabtu (29/1/2022), sebanyak 97 orang meninggal setelah rekor pandemi pada hari Jumat (28/1/2022) dengan 98 kematian. Pejabat kesehatan di beberapa negara bagian mengatakan bahwa penerimaan pasien di rumah sakit tidak stabil atau menunjukkan tanda-tanda penurunan.

 
Berita Terpopuler