Mulai 10 Februari, Ribuan Orang Rentan di Inggris Bisa Akses Paxlovid, Pil Covid-19 Pfizer

Inggris telah memesan 2,75 juta pil paxlovid untuk ribuan warga yang rentan Covid-19.

EPA
Pil paxlovid dari Pfizer diproduksi di Italia. Obat antivirus Covid-19 tersebut akan tersedia untuk ribuan orang di Inggris mulai 10 Februari 2022.
Red: Reiny Dwinanda

REPUBLIKA.CO.ID, LONDON -- Inggris akan meluncurkan paxlovid bagi kelompok rentan terhadap risiko parah Covid-19 mulai Februari, menurut kementerian kesehatan pada Jumat (28/1/2022). Pil antivirus Covid-19 Pfizer itu menargetkan penderita gangguan imun yang vaksinnya kurang efektif.

Baca Juga

Kemenkes mengatakan bahwa obat antivirus Pfizer akan tersedia untuk ribuan orang mulai 10 Februari. Obat tersebut terbuat dari campuran pil Pfizer dengan antivirus ritonavir.

"Kabar yang sangat baik bahwa pengobatan baru ini, obat mutakhir terbaru yang diluncurkan NHS melalui unit pengiriman obat Covid-19 baru, kini akan tersedia untuk membantu orang-orang yang paling berisiko Covid-19," kata direktur Layanan Kesehatan Masyarakat (NHS) Stephen Powis.

Menurut Powis, uji coba telah membuktikan bahwa paxlovid mampu mengurangi rawat inap dan risiko kematian hingga 88 persen. Ia berpendapat, itu berarti Inggris akan berada di posisi yang terbaik untuk menyelamatkan ribuan nyawa warganya.

Inggris telah memesan 2,75 juta pil paxlovid. Pemerintah mengatakan akan segera menentukan rincian lebih lanjut mengenai akses pengobatan tersebut.

Penderita gangguan imun, pasien kanker dan penderita Down syndrome dapat langsung mengakses pil tersebut. Paxlovid menjadi antivirus kedua yang diluncurkan di Inggris setelah molnupiravir buatan Merck dan Ridgeback Biotherapeutics, yang kini digunakan untuk pasien melalui uji coba Panoramic.

Izin bersyarat dari EMA

Badan Pengawas Obat Eropa (EMA) pada Kamis (27/1/2022) menyetujui dengan syarat penggunaan paxlovid. Pil Covid-19 buatan Pfizer itu ditargetkan untuk mengobati orang dewasa yang berisiko sakit parah.

"Komite obat-obatan manusia EMA merekomendasikan izin pemasaran bersyarat untuk obat antivirus oral paxlovid sebagai obat Covid-19," kata badan Uni Eropa itu lewat pernyataan.

Menurut EMA, paxlovid disarankan untuk mengobati Covid-19 pada orang dewasa yang tidak menggunakan bantuan oksigen dan yang berisiko tinggi berpenyakit parah. Saran tersebut berasal dari studi penggunaan paxlovid dengan melibatkan pasien yang mayoritas terinfeksi SARS-CoV-2 varian delta.

"Pil Pfizer juga diharapkan ampuh melawan omicron dan varian yang lain, kata EMA, dikutip Anadolu, Kamis (27/1/2022).

Menurut EMA, izin pemasaran bersyarat digunakan sebagai prosedur otorisasi kilat untuk mempercepat izin penerbitan medis selama darurat kesehatan masyarakat di Uni Eropa. Sementara itu, paxlovid sudah lebih dulu menjadi obat Covid-19 rumahan pertama--tidak harus diberikan melalui infus seperti obat terdahulu--yang disetujui di Amerika Serikat (AS).

Pemerintah di seluruh dunia, termasuk Korea Selatan, Indonesia, dan negara-negara Afrika, tengah berlomba untuk membeli paxlovid. Sementara itu, obat antivirus Covid-19 molnupiravir yang diproduksi Merck menghadapi kemunduran setelah data uji coba yang mengecewakan.

 
Berita Terpopuler