Merek Mobil Korsel Makin Populer, Ekspor Naik Hingga 8 Persen

Korsel mengekspor 2,05 juta unit mobil pada 2021.

Reuters
Hyundai, salah satu merek mobil asal Korsel. Korsel mengekspor 2,05 juta unit mobil pada 2021.
Red: Dwi Murdaningsih

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Ekspor mobil di Korea Selatan naik 8,6 persen pada tahun 2021. Peningkatan ekspor ini didukung oleh semakin populernya merek lokal di pasar global dan permintaan yang kuat untuk kendaraan ramah lingkungan.

Baca Juga

Dikutip Yonhap, Selasa (18/1/2022) pengiriman kendaraan ke luar Korsel mencapai 2,05 juta unit pada 2021, dibandingkan dengan 1,89 juta unit pada tahun sebelumnya. Dari sisi nilai, ekspor melonjak 24,2 persen mencapai 46,47 miliar dollar AS.

Angka 2021 menandai perubahan haluan dari penurunan 21 persen pada tahun sebelumnya, ketika pandemi COVID-19 mengganggu rantai pasokan global dan melemahkan permintaan .Pertumbuhan tersebut tampaknya disebabkan antara lain oleh popularitas merek lokal di pasar global.

Produsen mobil Korea Selatan menyumbang 8,4 persen dari total pasar global selama 11 bulan pertama tahun lalu. Ekspor kendaraan ramah lingkungan mencapai rekor tertinggi tahun lalu untuk mendongkrak penjualan secara keseluruhan di seluruh dunia.

Sebanyak 406.922 kendaraan ramah lingkungan terjual di pasar global tahun lalu, naik 50 persen dari tahun sebelumnya. Ekspor model plug-in hybrid melonjak 71 persen menjadi 212.857 unit pada tahun 2021.

Nilai mobil ramah lingkungan yang dikirim ke luar negeri mencapai angka tertinggi sepanjang masa sebesar 4,65 miliar dolar AS pada tahun 2021, naik 24,2 persen dari tahun sebelumnya. "Permintaan yang solid didorong oleh langkah-langkah kebijakan ramah lingkungan oleh negara-negara besar dan rilis berbagai model baru membantu menopang ekspor mereka. Dari total mobil yang dijual di luar negeri, model ramah lingkungan menyumbang 20,7 persen," kata kementerian perdagangan Korea dalam rilisnya.

Berdasarkan tujuan, ekspor ke Amerika Utara naik 8,9 persen dalam setahun menjadi 20,19 miliar dollar AS. Ekspor ke Uni Eropa melonjak 37,8 persen menjadi 8,14 miliar dollar AS.

Penjualan di negara-negara Asia, Afrika dan Timur Tengah semuanya menandai pertumbuhan dua digit pada tahun 2021. Adapun penjualan domestik, turun 8,5 persen menjadi 1,73 juta unit pada 2021.

Pada 2020, penjualan domestik mencapai rekor tertinggi 1,89 juta unit, sebagian karena pemotongan pajak pemerintah yang bertujuan untuk merevitalisasi konsumsi domestik. Produksi tahunan juga turun tipis 1,3 persen menjadi 3,46 juta unit tahun lalu di tengah pandemi yang berkepanjangan dan kekurangan pasokan chip otomotif.

Sementara itu, pasar Korea Selatan juga kedatangan merek baru dari Swedia. Produsen mobil listrik premium Swedia Polestar pada Selasa (18/1/2022) meluncurkan Polestar 2, model full-volume listrik pertama, di Korea Selatan.

Dikutip Yonhap, kinerja listrik Polestar 2 dilengkapi dengan baterai 78kWh dan dapat menempuh jarak hingga 417 kilometer dengan sekali pengisian daya. Model dengan powertrain motor tunggal dijual dengan harga 55 juta won (Rp 662 juta), dan model motor ganda dibanderol dengan harga 58 juta won (Rp 699 juta).

Dalam acara peluncuran mereknya yang diadakan pada Desember, Polestar mengatakan pihaknya berencana untuk merilis empat model listrik di Korea Selatan selama tiga tahun ke depan. SUV Polestar 3 dan SUV Polestar 4 masing-masing akan keluar tahun ini dan tahun depan.

Korea Selatan adalah salah satu dari lima pasar Asia yang telah dimanfaatkan Polestar untuk ekspansi, bersama dengan Singapura, Hongkong, Australia, dan Selandia Baru. Polestar bertujuan untuk menjual akumulasi 30.000 unit model Polestar di ekonomi terbesar keempat di Asia pada tahun 2026. Tahun ini pihaknya menargetkan bisa menjual 4.000 model Polestar 2 di negara itu.

 

 

 
Berita Terpopuler