Lansia Diminta Berpartisipasi Lancarkan Vaksinasi Booster

Vaksinasi booster diprioritaskan bagi lansia, terutama yang memiliki komorbid

ANTARA/Hendra Nurdiyansyah
Petugas vaksinator menyuntikkan vaksin booster COVID-19 untuk lansia, (ilustrasi). Wakil Wali Kota Yogyakarta, Heroe Poerwadi, meminta lansia yang sudah mendapatkan undangan untuk mengikuti vaksinasi booster.
Rep: Silvy Dian Setiawan Red: Gita Amanda

REPUBLIKA.CO.ID, YOGYAKARTA -- Wakil Wali Kota Yogyakarta, Heroe Poerwadi, meminta lansia yang sudah mendapatkan undangan untuk mengikuti vaksinasi booster. Pemerintah Kota Yogyakarta sendiri akan melaksanakan kick off vaksin booster, Senin (17/1) besok.

Vaksinasi booster ini diprioritaskan bagi lansia, terutama yang memiliki komorbid atau penyakit penyerta. Partisipasi lansia ini diharapkan dalam rangka melancarkan kegiatan vaksinasi booster khususnya di Kota Yogyakarta.

"Yang diberi undangan atau sudah terdaftar di aplikasi PeduliLindungi mulai besok sudah bisa mendapatkan vaksin tersebut," kata Heroe di Kelurahan Semaki, Umbulharjo, Kota Yogyakarta, Ahad (16/1/2022).

Sementara itu, bagi lansia yang belum mendapatkan undangan diminta untuk bersabar. Hal ini, kata Heroe, dikarenakan ketersediaan vaksin yang terbatas.

"Jika ibu atau bapak belum mendapatkan undangan vaksin booster, maka segera menghubungi lurah dan nanti akan segera dijadwalkan," ujarnya.

Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Yogyakarta, Emma Rahmi Aryani sebelumnya mengatakan bahwa ditargetkan 24 ribu lansia yang divaksin booster Januari ini. Lansia penerima vaksin merupakan mereka yang telah mendapatkan vaksinasi primer dosis lengkap minimal enam bulan sebelumnya.

"Rencana tanggal 17 Januari kami mulai kick off yang vaksinasi booster. Tapi prioritas yang lansia dulu karena yang risiko tinggi. Selain lansia, kemudian vaksinasi booster diberikan kepada yang mempunyai penyakit immunocompromised terkait daya tahan tubuh," kata Emma.

Vaksin booster yang diberikan untuk sementara ini yaitu AstraZeneca. Terkait dengan ketersediaan vaksin, Emma menyebut, masih mencukupi.

"Vaksin cukup, cuma alat suntiknya yang ada sekarang yang dosis 0,5 dan 0,3 cc karena untuk booster dosis separuhnya. Dari pusat juga pengadaan itu, tapi nanti kami sambil jalan menggunakan alat suntik yang ada dulu," jelas Emma.

Baca Juga

 
Berita Terpopuler