Meski Umum Terjadi, Ini Cara Tepat Tangani Demam pada Anak

Spesialis anak ingatkan antibiotik hanya diberikan kepada demam akibat bakteri

Republika
Merawat Demam Anak di Masa Pandemi Covid-19. Menyambut awal tahun 2022, Siloam Hospitals Kupang kembali menggelar edukasi bincang sehat bertajuk "Anak Demam Jangan Panik" yang diikuti ratusan peserta melalui platform Zoom, Sabtu (8/1/2022) di kota Kupang, Nusa Tenggara Timur.
Red: Ichsan Emrald Alamsyah

REPUBLIKA.CO.ID, KUPANG -- Menyambut awal tahun 2022, Siloam Hospitals Kupang kembali menggelar edukasi bincang sehat bertajuk "Anak Demam Jangan Panik" yang diikuti ratusan peserta melalui platform Zoom, Sabtu (8/1/2022) di kota Kupang, Nusa Tenggara Timur. 

Pada edukasi bincang sehat tersebut, dr. Sugi Deny Pranoto Soegianto Sp.A., Dokter Spesialis Anak Siloam Hospitals Kupang mengatakan, timbulnya demam pada anak adalah hal yang sangat umum terjadi, dan kondisi ini paling sering terjadi pada anak. 

Demam merupakan suatu tanda yang umum terjadi pada anak karena sistem imun sedang merespon ketika si kecil sedang sakit atau mengalami infeksi, bahkan dapat terjadi oleh karena penyebab non infeksi. 

"Dengan penanganan yang tepat dan mengetahui kondisi sang anak, demam pada anak bisa ditangani oleh orang tua, kuncinya adalah jangan panik," tutur dr. Sugi Deny Pranoto Soegianto.

Ia menambahkan saat ini ada banyak faktor anak mengalami demam. Adanya peningkatan atau kenaikan suhu tubuh anak ini cukup lumrah terjadi mengingat anak masih mengembangkan sistem kekebalan tubuhnya sendiri. 

Dikatakan Dokter Spesialis Anak lulusan Fakultas Kedokteran Universitas Airlangga Surabaya ini, suhu normal pada anak 36,5 - 37,5 derajat Celsius, melewati suhu normal pada anak, demam umumnya bisa diakibatkan adanya infeksi pada tubuh anak akibat respon tubuh melawan serangan bakteri, parasit pun virus. Demam pada anak dapat pula disebabkan oleh non infeksi, yaitu dapat disebabkan hal seperti pasca imunisasi, tumbuh gigi, dehidrasi, hiperaktivitas dan lainnya. 

"Jika demam ditemukan pada 8 kondisi tertentu, segera bawa anak ke rumah sakit guna mendapatkan penanganan lebih lanjut," imbuh dr. Sugi.

 

Berikut adalah 8 kondisi demam pada anak yang harus dibawa ke dokter jika:

1. Usia anak kurang dari 3 bulan tanpa memandang keadaan anak secara umum

2. Anak usia 3-36 bulan yang demam lebih dari 3 hari atau terdapat tanda bahaya

3. Anak usia 3-36 bulan dengan demam yang tinggi(≥39°c)

4. Anak semua usia yang suhunya>40°c

5. Anak semua usia dengan kejang demam

6. Anak semua usia yang demam berulang lebih dari 7 hari walaupun demam hanya berlangsung beberapa jam saja

7. Anak semua usia dengan penyakit kronik seperti penyakit jantung, kanker, lupus, penyakit ginjal

8. Anak yang demam disertai ruam

Selain itu, anak harus sesegera mungkin dibawa ke dokter jika ditemui tanda-tanda bahaya sebagai berikut:

1. Tidak merespons atau susah dibangunkan atau tidak bisa bergerak

2. Kesulitan bernafas

3. Bibir, lidah dan kuku nampak kebiruan

4. Ubun-ubun terlihat membonjol atau cekung

5. Ada kekakuan di leher

6. Nyeri kepala hebat

7. Nyeri perut hebat atau muntah-muntah

8. Terdapat ruam atau bintik-bintik berwarna keunguan seperti memar

9. Tidak mau makan atau minum dan terlihat terlalu lemah untuk minum

10. Menangis terus menerus

11. Anak gelisah

12. Posisi tubuh condong ke depan dan tidak dapat mengontrol air liur

13. Buang air kecilmenjadi sedikit atau jarang

Adapun untuk penangan demam di rumah diluar kondisi serius yang telah disebutkan diatas, dapat berupa :

Terapi Farmakologi, yaitu dengan pemberian obat-obatan penurun panas. Dan Terapi fisik yaitu dengan istirahat berbaring, kompres hangat dan banyak minum untuk menghindari dehidrasi. Untuk Kompres hangat 10-15 menit dilipat ketiak dan selangkangan akan menurunkan panas lewat pori pori dan penguapan. 

Hal-hal yang tidak boleh dilakukan adalah melakukan kompres dingin, tindakan ini akan justru meningkatkan pusat pengatur suhu di hipotalamus (timbulnya pengecilan pembuluh darah) sehingga berakibat meningkatkan suhu tubuh; serta melakukan kompres dengan alkohol, tindakan ini sangat bahaya dikarenakan apabila alkohol terhirup mungkin terjadi koma pada anak dan penurunan gula darah.  

Untuk pemberian obat paracetamol atau ibuprofen dapat diberikan dengan syarat ketentuan yang telah di jelaskan sebelumnya dan diharapkan ayah bunda harap cermat untuk membaca dosis sesuai berat badan dan kandungan yang terdapat pada etiket obat.

Dr. Sugi Deny Pranoto Soegianto mengingatkan bahwa pemberian terapi antibiotik hanya untuk infeksi bakteri saja, bukan untuk semua anak dengan demam."Konsultasikan terlebih dahulu dengan dokter anak anda, karena terapi antibiotik harus tepat indikasi, waktu, dosis, selalu waspada bahaya resistensi," tutur dia

Diakhir sesi edukasi, dr. Sugi Deny Pranoto Soegianto Sp.A., Dokter Spesialis Anak Siloam Hospitals Kupang mengatakan, timbulnya demam  pada anak tidak semua disebabkan infeksi, pun pada penggunaan termometer harus dilakukan dengan cara yang benar termasuk berkonsulasi kepada dokter apabila ada tanda bahaya yang mengikuti saat demam.

 

"Lakukan penanganan dengan tepat agar anak merasa nyaman, kompres dengan cara yang benar, konsumsi cairan yang cukup dan dapat diberikan obat penurun panas bila perlu," pungkas dia.

 
Berita Terpopuler