Newcastle yang Masih Terpuruk dan Pemilik Klub yang Geruduk Ruang Ganti Pemain

Selain tersingkir di Piala FA, Newcastle juga masih terseok-seok di Liga Inggris.

Owen Humphreys/PA via AP
Pemilik Newcastle United Yasir Al-Rumayyan (kiri tengah) dan direktur klub Amanda Staveley duduk di tribun penonton selama pertandingan sepak bola Liga Primer Inggris belum lama ini.
Rep: Muhammad Ikhwanuddin Red: Endro Yuwanto

REPUBLIKA.CO.ID, NEWCASTLE -- Pemilik Newcastle United, Yasir Al-Rumayyan, dikabarkan mendatangi ruang ganti pemain setelah timnya dikalahkan Cambridge United dengan skor 0-1, Sabtu (8/1/2022) lalu. Setelah keluarga Kerajaan Arab Saudi membeli kepemilikan klub pada Oktober 2021 lalu, Newcastle belum menujukkan peningkatan performa yang signifikan.

Padahal, Newcastle sudah mendatangkan Eddie Howe sebagai pelatih baru plus merekrut eks penggawa Atletico Madrid, Kieran Trippier. Namun saat menghadapi Cambridge United yang notabene tim kasta ketiga Liga Inggris, Newcastle tidak berdaya. Dari total 32 peluang yang sembilan di antaranya tepat sasaran, tidak ada satupun yang berbuah angka bagi the Magpies.

Sebaliknya bagi Cambridge, tim ini hanya butuh empat shots on target untuk menghasilkan satu gol. Tampil di markas Newcastle, St James Park, tidak membuat skuad Cambridge tampil minor.

Kekalahan membuat Newcastle harus terlempar dari putaran ketiga turnamen sepak bola tertua di dunia tersebut. Sudah 14 tahun atau sejak musim 2006/2007 the Magpies tidak pernah menginjakkan kaki hingga putaran keempat Piala FA.

Hal ini membuat Yasir Al-Rumayyan yang memegang 80 persen saham klub, langsung datang ke ruang ganti pemain untuk bertemu dengan para penggawa. Sang pelatih, Eddie Howe membenarkan hal tersebut.

"Dia datang untuk bertemu dengan para pemain. Saya tidak ada di tempat saat itu, tapi kami bertemu dengan para staf pelatih," kata Howe seperti dilansir Marca, Senin (10/1/2022).

Howe membantah kedatangan pemilik klub untuk menyampaikan komentar pedas. Sebaliknya, Yasir menghampiri para pemain untuk memberikan dukungan moral. Namun, Howe tidak menjelaskan lebih perinci pernyataan yang disampaikan Yasir selama di ruang ganti.

"Saya yakin mereka (pemilik klub) akan suportif kepada pemain. Mereka sangat ingin tim ini tetap berada di Premier League dengan dukungan penuh," jelas Howe.

Baca Juga

Di Premier League alias Liga Primer Inggris, Newcastle masih terseok-seok di peringkat ke-19 klasemen sementara musim 2021/2022. Dari 19 pertandingan, the Magpies hanya mampu mengemas satu kemenangan, delapan hasil imbang, dan 10 kekalahan.

Ini membuat Newcastle, bersama Burnley, menjadi tim dengan kemenangan paling sedikit. Newcastle bersama Norwich City juga menjadi tim yang kebobolan paling banyak. Padahal, Newcastle diproyeksikan menjadi tim bergelimang harta sekelas Manchester City ketika keluarga Kerajaan Arab Saudi membelinya.

Satu-satunya kemenangan Newcastle diraih saat melawan tim sesama penghuni zona merah, Burnley, pada 4 Desember 2021 lalu. Selain itu, hanya kekalahan dan hasil imbang yang mewarnai perjalanan Allan Saint-Maximin dan kawan-kawan.

Meski sadar timnya tidak bisa dibilang impresif, Howe tetap menunjukkan optimisme bahwa Newcastle bisa menghindari jurang degradasi. Pada separuh musim ke depan, pelatih usia 44 tahun ini berjanji akan meningkatkan kualitas dan posisi klub di klasemen.

Howe pun merasa senang setelah mengetahui pemilik klub mau datang ke ruang ganti untuk bertemu langsung dengan para pemain. Menurutnya, hal tersebut akan berdampak positif kepada anak asuhnya.

"Menurut saya ini sangat menguntungkan karena para petinggi bisa melihat dan mendengar petualangan para pemain sekaligus perjuangannya. Kami akan berusaha untuk tetap berada di divisi ini dengan kerja keras dari semua pemain di tim ini," ucap Howe. "Suporter juga memegang peran penting. Tanpa keraguan, dukungan mereka sangat hebat dan pemilik klub ingin juga menunjukkan dukungan kepada pemain. Itu sangat menyenangkan hati saya."

 
Berita Terpopuler