'Flurona': Penyakit yang Bisa Dicegah dengan Vaksin Influenza dan Covid-19

Flurona alias kasus flu serentak dengan Covid-19 dialami seorang ibu hamil di Israel.

www.freepik.com.
Penderita flurona (Ilustrasi). Flurona terjadi ketika seseorang dites positif Covid-19 dan menderita influenza.
Rep: Santi Sopia Red: Reiny Dwinanda

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Infeksi ganda atau bisa disebut co-infection Covid-19 dan flu yang ditemukan di Israel telah memunculkan istilah "flurona". Sebelumnya koinfeksi telah memicu kekhawatiran selama bulan-bulan, terlebih pada musim dingin.

Kondisi ini bisa menjadi masalah karena kasus influenza meningkat. Dalam kasus yang jarang terjadi, flu dan Covid-19 dapat membuat seseorang sakit akibat infeksi dua virus berbeda.

Para ilmuwan yang melaporkan kasus langka di Israel ini menyebutkan, flurona menyebabkan penyakit yang cukup ringan. Di samping itu, kasus koinfeksi ini juga menyoroti pentingnya vaksinasi terhadap Covid-19 maupun influenza.

Apa itu 'flurona' dan gejalanya?

"Flurona" adalah ketika seseorang telah dites positif Covid-19 dan menderita influenza. Tingkat flu tetap rendah secara global sejak pandemi, berkat protokol jarak sosial. Akan tetapi, dengan lebih banyak negara yang mulai melonggarkan protokol pada musim dingin, ada lebih banyak kemungkinan infeksi menjadi lebih tinggi.

Terlebih dengan penyebaran cepat varian omicron di seluruh dunia, berarti memungkinkan lebih banyak kasus infeksi ganda yang akan muncul. Hal ini terlepas dari gejala ringan yang ditimbulkan omicron.

Omicron, varian SARS-CoV-2 yang dominan sekarang, sebagian besar muncul sebagai gejala pilek atau flu. Ahli menanjurkan untuk melakukan tes jika memiliki gejala-gejala "flurona".

Selain itu, beristirahatlah jika merasa tidak sehat walaupun merasa tidak terinfeksi Covid-19. Hal ini juga penting agar penderita flu tidak menyebarkan penyakit tersebut.

Akan sulit bagi orang untuk mengetahui apakah dirinya pernah mengalami kedua infeksi tersebut. Mereka baru akan mengetahuinya jika benar-benar mengalami sakit atau mendapatkan hasil tes penyakit.

Gejala Covid-19:

Demam atau kedinginan

Batuk

Sesak napas atau kesulitan bernapas

Kelelahan

Nyeri otot atau tubuh

Sakit kepala

Hilangnya rasa atau bau

Sakit tenggorokan

Hidung tersumbat atau pilek

Mual atau muntah

Diare

Gejala flu:

Demam atau merasa demam

Batuk

Sakit tenggorokan

Hidung berair atau tersumbat

Nyeri otot atau tubuh

Sakit kepala

Kelelahan

Muntah dan diare (lebih sering terjadi pada anak-anak)

Mengapa 'flurona' muncul?

Flurona dideteksi pada ibu hamil di Israel yang tidak divaksinasi. Ibu tersebut menunjukkan gejala ringan ketika diuji di Beilinson Hospital di Petach Tikva.

Para ahli di Israel mengklaim masih ada orang lain yang juga terinfeksi kedua virus, tetapi belum didiagnosis. Profesor Arnon Vizhnitser, direktur Departemen Ginekologi rumah sakit mengatakan tahun lalu, tidak ada kasus flu di antara ibu hamil atau melahirkan. Tetapi sekarang ia melihat kasus virus corona dan flu yang mulai muncul kembali.

"Kami melihat semakin banyak ibu hamil dengan flu," ujar Arnon, dilansir The Sun, Rabu (5/1/2022).

Gejala Covid-19 - (Republika)

Fenomena ini jelas merupakan tantangan besar karena para ibu mengalami demam saat melahirkan. Hal itu terutama jika belum terdeteksi apakah itu virus corona atau flu, jadi awalnya mengira penyakit yang dialami adalah sama. Sebagian besar penyakit yang dialami adalah berkaitan dengan pernapasan.

Apa ini berbahaya?

Prof Vizhnitser mengatakan, pasien tidak mengalami gejala yang parah atau tidak biasa. Diagnosis diterima saat pasien tiba di rumah sakit.  "Dia didiagnosis flu dan virus corona segera setelah dia tiba," kata Prof Vizhnitser.

Kedua tes Covid-19 atau flu menunjukan sama-sama positif, bahkan jika diulang kembali. Penyakitnya sama, virusnya membuat sesak napas karena sama-sama menyerang saluran pernapasan atas.

Kementerian Kesehatan Israel mengatakan, pihaknya sedang mempelajari kasus tersebut untuk menentukan apakah kombinasi dari dua infeksi dapat menyebabkan penyakit yang lebih serius. Namun, sejauh ini ibu yang dinyatakan positif flurona telah merespons pengobatan dengan baik dan hanya mengalami gejala ringan. Kabarnya, dia akan dipulangkan dalam waktu sepekan.

 
Berita Terpopuler