Kiprah Ralf Rangnick di MU Mulai Digugat

Rangnick menelan kekalahan pertama bersama MU saat melawan Wolves di Liga Inggris.

EPA-EFE/Peter Powel
Reaksi pemain Manchester United Phil Jones (kiri) dan Edinson Cavani (kanan) setelah kalah dalam pertandingan Liga Inggris antara Manchester United dan Wolverhampton Wanderers di Manchester, Inggris, Selasa (4/1/2022) dini hari WIB.
Rep: Rahmat Fajar Red: Israr Itah

REPUBLIKA.CO.ID, MANCHESTER-- Optimisme Ralf Rangnick akan membawa Manchester United (MU) menjadi lebih baik tumbuh ketika pria asal Jerman tersebut ditunjuk sebagai pelatih sementara Setan Merah November lalu menggantikan Ole Gunnar Solskjaer yang dipecat. Rangnick dinilai akan mampu mengendalikan suasana ruang ganti tim menjadi lebih tenang dan stabil.

Baca Juga

Selain itu, sebagai orang yang dianggap sebagai guru dari strategi gegenpresing, Rangnick dipandang bisa meningkatkan performa tim. Kehadirannya di Liga Inggris bahkan mendapatkan tanggapan serius dari pelatih top, seperti Thomas Tuchel dan Juergen Klopp yang dianggap sebagai muridnya.

Pada awalnya, pekerjaan Rangnick baik-baik saja. Ia mengawali debutnya sebagai pelatih sementara MU dengan kemenangan 1-0 atas Crystal Palace pada 5 Desember lalu di Old Trafford. Kesan yang baik bagi debut seorang pelatih. Rangnick kemudian membawa MU bermain imbang 1-1 pada laga keenam Liga Champions. Catatan Rangnick masih mulus ketika mengalahkan Norwich City 1-0 di kandang mereka sebelum bermain imbang 1-1 menghadapi Newcastle United. 

Hasil imbang melawan the Magpies itu membuat riak-riak masalah pada tim asuhan Rangnick mulai muncul. Cristiano Ronaldo melakukan sikap tak terpuji seusai pertandingan dengan langsung menuju ke ruang ganti. Ronaldo juga tampak melampiaskan kekesalannya kepada rekan satu timnya karena gagal mencetak gol. Sikap Ronaldo tersebut mendapatkan kritik dari beberapa pengamat dan mantan pemain Liga Inggris.

Mantan pemain Aston Villa Gabriel Agbonlahor di antara orang yang mengkritik Ronaldo. Menurut Agbonlahor, Ronaldo membawa dampak negatif kepada pemain muda MU, seperti Rashford, Mason Greenwood, dan Jadon Sancho.

“Jika Anda Greenwood, Rashford, atau Sancho dan Anda membuat operan yang buruk atau umpan silang yang buruk, Anda melihat Ronaldo dan dia mengangkat tangannya! Mengapa dia tidak bisa seperti 'Oh sial, lain kali (lebih bagus)' seperti Cavani ketika dia masuk? Tendangan Rashford kacau dan Cavani bertepuk tangan untuknya, mengatakan 'lain kali (lebih bagus)',” kata Agbonlahor, dilansir dari Express.

Agbonlahor mengakui Ronaldo terbaik. Namun, ada pemain muda di tim yang membutuhkan pemain senior untuk membantunya ketika mereka sedang kesulitan.

“Kepercayaan diri rendah. Ini semua tentang Ronaldo, berlari keluar lapangan setelah pertandingan karena dia belum mencetak gol. Saya merasa dia perlu berbuat lebih banyak untuk menjadi pemain tim,” ujarnya.

Reaksi Cristiano Ronaldo dari Manchester United pada pertandingan Liga Inggris antara Manchester United dan Wolverhampton Wanderers di Manchester, Inggris, Selasa (4/1/2022) dini hari WIB. - (EPA-EFE/Peter Powel)

 

Seusai hasil imbang 1-1 tersebut, MU merespons dengan mengalahkan Burnley 3-1. Namun, raihan tiga angka tersebut bukan berarti Rangnick mampu mengatasi gejolak yang mulai timbul. Dan kekalahan 1-0 di Old Trafford dari Wolverhampton Wanderers (Wolves) kemarin menghangatkan lagi kemampuan Rangnick menangani tim sekelas MU.

Rangnick dituding tak ada bedanya dengan Solskjaer yang dinilai tak adil dalam menggunakan pemain. Mantan pelatih RB Leipzig tersebut dituding mempunyai pilihan pemain favorit tersendiri sehingga mengecilkan kesempatan pemain lain sekaligus menjadikan keharmonisan ruang ganti terancam.

Dikutip dari Daily Star, sumber yang tak disebutkan namanya mengeklaim banyak pemain yang kecewa terhadapat metode kepelatihannya dan tak terkesan kepada taktiknya. Dilaporkan ada 11 pemain senior ingin hengkang dari Old Trafford. Sebelas pemain tersebut di antaranya Jesse Lingard, Donny van de Beek, Eric Bailly, dan Dean Henderson.

Bek MU Luke Shaw mengakui ruang ganti tim sedang tak baik-baik saja menyusul kekalahan MU dari Wolves. Ia mengakui, pasukan MU lebih bermain secara individu daripada tim.

“Ini tidak bagus. Suasananya benar-benar buruk dan sepertinya akan ada masalah besar di depan untuk United,” kata Shaw. 

Mantan pemain Liverpool yang kini jadi pundit di televisi, Jamie Redknapp, menilai manajemen MU membuat kesalahan dengan mendatangkan Rangnick. Menurut Redknapp, MU semestinya menunjuk Antonio Conte alih-alih pelatih Jerman tersebut.

Dengan musim yang sudah memasuki paruh kedua dan babak gugur Liga Champions akan segera tiba, Rangnick diharapkan merespons dengan cepat dan positif. Jika tidak, ia bakal jadi sasaran tembak seperti halnya Solskjaer sebelumnya. 

Pelatih Manchester United Ralf Rangnick - (EPA-EFE/Peter Powel)

 
Berita Terpopuler