Penghormatan Rasulullah SAW kepada Makkah

Makkah merupakan kota kelahiran Rasulullah SAW.

Istimewa
Penghormatan Rasulullah SAW kepada Makkah. Makkah dan Kabah tempo dulu. Ilustrasi
Rep: Ali Yusuf Red: Ani Nursalikah

IHRAM.CO.ID, JAKARTA -- Makkah kota paling suci bagi umat Islam. Makkah merupakan kota kelahiran dan tempat tinggal Nabi Muhammad SAW hingga beliau berumur 53 tahun.

Dalam Alquran, Makkah disebut Bakkah yang berasal dari kata 'bakka' yang artinya membuat orang menangis. "Ini karena orang yang mengunjungi Makkah untuk berhaji biasanya meneteskan air mata," tulis O Hasim dalam bukunya Berhaji Mengikuti Jalur para Nabi.

Baca Juga

Makkah Al-Mukarramah yang berarti Makkah yang Agung dibangun kembali oleh Qushay, kakek Nabi Muhammad SAW, seperti Romulus membangun Kota Roma. Nabi Muhammad adalah anak Abdullah anak Abdul Muthalib anak Hasyim anak 'Abdi Manaf anak Qushay. Qushay juga adalah organisator kota yang mengatur berbagai tugas, misalnya yang memegang kunci pintu Ka'bah (hijabah).

"Ada dinas logistik yang mengatur penyediaan air (siqayah)," katanya.

Dalam perjalanan haji, paman Rasul, Abbas bin Abdul Muththalib bertugas mengatur penyediaan air. Nanti di Mina, 'Abbas minta izin Rasul SAW kembali ke Makkah untuk menjalankan tugas logistik ini dan Rasulullah mengizinkan.

Suatu waktu pada waktu dhuha, beliau menuju Makkah yang berjarak 7 km dari Dzu Thuwa, tempat beliau menginap. Menurut Ibn 'Umar, Rasulullah mengambil jalan mendaki tatkala beliau menuju Makkah dan mengambil jalan menurun bila keluar dari Makkah.

Begitu juga laporan Aisyah ra, "Dari Ibn 'Umar ra, dia berkata, "Rasulullah SAW memasuki Makkah dari tanjakan yang bernama Kada' dari jalur atas, dan keluar dari Makkah dari jalur bawah." Kada adalah nama Bukit Dzu Thuwa berasal dari kata kadaa yang berarti tanaman yang lambat tumbuh karena kedinginan. Zaman dahulu orang turun ke Makkah melalui bukit itu.

Dan ada sebuah bukit lain yang bernama Kuda yang berdekatan, tetapi berada di dasar lembah. Waktu haji, dikatakan Rasulullah masuk melalui Kada' dan turun melalui Kuda.

"Waktu Haji Perpisahan, Rasululullah SAW memasuki Makkah dari Kada' dan keluar melalui dasarnya, yaitu melalui bukit Kuda."

Beliau terus menuju Masjid Al-Haram dan langsung ke Kabah masih dalam keadaan berwudhu. Kata Kabah sebenarnya secara harfiah berarti bangunan berbentuk kubus.

Seperti namanya, Ka'bah memang berbentuk kubus dengan ukuran sekitar 30,35, dan 40 kaki dan mempunyai 4 pojok atau rukn yang masing-masing dinamakan rukn Al-Traqi sebelah utara, rukn Asy-Syami sebelah barat, rakn Al-Yamani sebelah selatan, dan rukn Aswad sebelah timur.

Yang perlu diketahui, rukn Aswad karena di situlah letak Hazar Aswad untuk diusap dan dicium atau cukup dengan memberi isyarat. Yang kedua adalah rukn Al-Yamani untuk diusap atau dengan memberi isyarat waktu thawaf dan multazam yang terletak antara Hazar Aswad dan pintu Ka'bah, tempat untuk memanjarkan doa.

Tatkala melihat Ka'bah yang suci, Rasulullah mengangkat tangannya dan mengucapkan takbir (Allabu Akbar dan tahlil, (La ilaha illallah) kemudian beliau membaca doa (seperti diriwayatkan Imam Asy-Syafi'i menurut kesaksian Ibn Jarib).

"Ya Allah, tambahkanlah pada rumah-Mu ini kemuliaan, keagungan, kemuliaan, dan kehebatan."

 
Berita Terpopuler