Jateng Intensifkan Pendataan Pemudik Antisipasi Omikron

Pemerintah pusat memprediksi sekitar 4,8 juta orang akan bergerak ke Jawa Tengah.

Wihdan Hidayat / Republika
Aparat gabungan melakukan penyekatan kendaraan mudik lebaran 2021 di perbatasan DIY-Jateng, Salam, Magelang, Jawa Tengah, Kamis (6/5). (Ilustrasi)
Rep: Bowo Pribadi Red: Agus raharjo

REPUBLIKA.CO.ID, SEMARANG—Polda Jawa Tengah menegaskan bakal memperketat pemeriksaan dan pendataan pemudik untuk mengantisipasi Covid-19 varian Omikron. Kapolda Jawa Tengah, Irjen Pol Ahmad Luthfi menuturkan, Polda mengajak seluruh pihak bersinergi untuk mencegah masuknya varian Omikron di daerah.

Sebab, berdasarkan data yang diterima Polda Jateng, ratusan pemudik sudah memasuki wilayah kampung halaman mereka di Jateng sebelum libur Natal dan tahun baru. “Data yang dihimpun Polda Jawa Tengah, sejak 6 Desember hingga 20 Desember 2021, tercatat sudah ada 297 orang pemudik yang masuk Jawa Tengah,” ujarnya, di Semarang, Jawa Tengah, Rabu (22/12).   

Terhadap para pemudik tersebut, tegas Kapolda, telah dilakukan pengecekan kesehatan dan pendataan terkait berapa lama mereka bakal berada di kampung halamannya saat melaksanakan mudik pada momentum Nataru kali ini. Sehingga, siapa pun yang datang di wilayah tersebut telah didata dan dicatat dan bahkan juga dilaporkan kepada Pos PPKM.

Untuk kegiatan pendataan tersebut dilakukan hingga ke tingkat RT dengan sinergi babinsa, bhabinkamtibmas dan aparat pemerintah daerah serta pemangku lingkungan. “Semua terlibat dalam pendataan mulai dari Babinsa TNI, Bhabinkamtibmas Polri, serta perangkat desa dan pemangku lingkungan melaksanakan pendataan terhadap setiap pendatang yang masuk ke wilayahnya,” tutur Ahmad Luthfi.

Kapolda juga menjelaskan, langkah-langkah tersebut dilakukan sebagai antisipasi agar tidak terjadi lonjakan kasus Covid-19 di Jawa Tengah sebagaimana terjadi pada Natal dan tahun baru, serta Lebaran tahun lalu. Polda Jawa Tengah beserta jajaran Foum Komunikasi Pimpinan Daerah (Forkompinda) saat ini tengah mewaspadai potensi lonjakan Covid-19 gelombang ketiga serta penyebaran varian baru Omikron.

Melalui kegiatan Operasi Lilin Candi 2021, jajaran Polda Jawa Tengah juga akan mendorong operasi menitik beratkan pada kegiatan kemanusiaan. Selain mengamankan kegiatan masyarakat yang merayakan Natal dan tahun baru, juga dimaksudkan untuk mengantisipasi lonjakan kasus positif Covid-19.

Baca Juga

Kepada masyarakat, kapolda juga berpesan untuk tidak lengah dan melakukan kegiatan yang berpotensi menimbulkan keramaian dan kerumuman.

"Tetap disiplin dan patuhi penerapan protokol kesehatan selama melaksanakan ibadah perayaan natal dan tahun baru,” tegasnya.

Sementara, Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo mengaku pihaknya akan mengintensifkan pemeriksaan Whole Genome Sequence psien Covid-19 yang ada di wilayahnya. Ganjar mengatakan, langkah ini dilakukan sebagai antisipasi dini terhadap kemungkinan adanya persebaran varian Omikron sampai di Jawa Tengah.

“Alhamdulillah, sampai hari ini memang tidak ditemukan varian Omikron, namun langkah- langkah kewaspadaan ini akan terus kami dorong,” ujarnya, usai menjadi narasumber pada dialog bertema “Sinergitas Pemerintah, TNI, Polri Jelang Nataru”, di Cafe Wiratama, Pudakpayung, Semarang, Rabu.

Gubernur menegaskan, ada alasan mengapa Jawa Tengah terus mewaspadai varian baru Covid-19 tersebut. Pertama, pemerintah pusat memprediksi sekitar 4,8 juta orang akan bergerak ke Jawa Tengah.

Kedua, kasus terkonfirmasi varian Omikron di tanah air jumlahnya jug terus bertambah. “Kita mesti hati- hati, siapa yang akan masuk ke Jawa Tengah juga harus diperkuat pengecekannya,” tegas Ganjar.

Untuk itu, selama libur Natal dan tahun baru nanti, Gubernur kembali meminta agar warganya tetap berada di rumah masing-masing dan tidak memaksakan diri untuk liburan ke luar kota apalagi ke luar daerah. Kepaada umat Kristiani yang merayakan Natal, juga diminta beribadah dari tempat masing-masing. Tatalaksana kegiatan ibadah Natal di tempat-tempat ibadah juga telah disampaikan.

Pembatasan jumlah jemaat dilakukan bukan untuk membatasi kegiatan ibadah msyarakat, namun menjadi bagian dari upaya pencegahan agar pandemi Covid-19 yang belum habis tetap bisa dikendalikan. “Maka, libur Natal dan libur tahun Baru, kita semua banyak di rumah saja. Semoga itu semua cukup bisa membantu mencegah penularan Covid-19 di Jawa Tengah,” tegasnya.

Data dari corona.jatengprov.go.id saat ini total kasus terkonfirmasi Covid-19 di Jawa Tengah sebanyak 486.785. Kasus aktif yang dalam perawatan atau isolasi sebanyak 1.009 kasus. Sementara yang sudah sembuh mencapai 453.271 kasus. Angka kematian sekarang juga cenderung sangat rendah. Sementara berdasar peta zonasi risiko, hampir seluruh wilayah di Jawa Tengah termasuk kategori risiko rendah.

 
Berita Terpopuler