Conte Sebut Keputusan UEFA Mencoret Tottenham di Liga Konferensi Eropa tidak Terhormat

UEFA memberikan Tottenham kekalahan WO dalam laga kontra Rennes.

EPA-EFE/FACUNDO ARRIZABALAGA
Manajer Tottenham Antonio Conte menentang keputusan UEFA yang mencoret timnya dari Liga Konferensi Eropa.
Rep: Muhammad Ikhwanuddin Red: Israr Itah

REPUBLIKA.CO.ID, LONDON -- Pelatih Tottenham Hotspur Antonio Conte berpendapat keputusan Asosiasi Sepak Bola Eropa (UEFA) mencoret timnya dari kompetisi Liga Konferensi Eropa merupakan tindakan tidak terhormat.  Spurs resmi keluar dari kompetisi kasta ketiga level Eropa itu karena pertandingan melawan Rennes pada 9 Desember lalu batal akibat wabah Covid-19 yang sedang melanda internal the Lilywhites. 

Baca Juga

Sembilan pemain tim utama klub berbasis di London Utara itu terpapar Covid-19. Mereka bahkan terpaksa menutup tempat latihan agar penyebaran tidak meluas. 

Manajemen Spurs sejatinya sudah mengajukan tanggal susulan untuk menggelar pertandingan kontra Rennes sebelum tanggal 31 Desember. Namun, pihak Rennes dikabarkan tidak sepakat dengan jadwal itu karena tidak sesuai dengan rencana klub. 

UEFA kemudian menyatakan Spurs terdepak dari kompetisi, kalah WO dengan skor 0-3. Keputusan ini mendapat pertentangan dari pihak Spurs. 

"Ini sangat sulit dimengerti karena klub sangat bekerja keras. Tottenham sudah bertanding di kompetisi ini sejak musim panas dan keputusan ini tidak adil," kata Conte seperti dilansir Independent, Rabu (22/12). 

"Terima kasih karena kami sudah repot ke sana dan ke sini, tapi justru kalah 0-3. Karena apa? Kami sudah menghargai kompetisi dengan pergi di sekeliling Eropa. Namun sekarang UEFA mengambil keputusan yang tidak saya suka. Ini sangat tidak menghormati pekerjaan kami," ujarnya. 

Menanggapi ini, Conte menyatakan pihak klub bakal melayangkan gugatan ke Pengadilan Arbitrase Olahraga. Menurutnya, ada ketidakadilan dalam sikap yang ditunjukkan UEFA. 

"Memenangkan trofi sangat penting bagi kami saat ini di Tottenham. Kami sedang membangun suatu hal yang sangat penting," kata dia menegaskan.

 

 
Berita Terpopuler