Kisah Bu Rani Mualaf: Hidup Lebih Tenang dari Semua Urusan

Rani Gerung mengucapkan kalimat syahadat di tahun 2014

istimewa
Rani menjadi peserta pemberdayaan ternak nusantara LMI, berupa ternak kambing.
Red: Agung Sasongko

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Menemukan ketenangan dan urusan dipermudah. Begitulah yang dirasakan oleh Rani Gerung muallaf binaan LMI ini sejak memeluk Islam. 

Baca Juga

Rani Gerung mengucapkan kalimat syahadat di tahun 2014, namun baru setahun terakhir ini mulai intensif belajar Islam. Ketiadaan pembimbing serta tempat tinggalnya di pulau terpencil membuat dirinya berusaha belajar sendiri meski terbatas.

Melalui kelompok pembinaan muallaf yang diasuh oleh fasilitator LMI, ustaz Faishol Mubarok, bersama dengan 25 muallaf lainnya Rani mulai belajar mengaji dan melaksanakan shalat dengan baik dan sesuai rukunnya. 

“Alhamdulillah, setahun ini belajar membaca Quran setiap jumat sore bersama ustaz Faishol. Mulai dari mengenal huruf, hingga sekarang sudah iqro 4,” ungkap Rani.

Dari pengajian muallaf yang terletak di desa Wayamiga, Bacan Timur, Halmahera Selatan ini pula, Rani kemudian menjadi peserta pemberdayaan ternak nusantara LMI, berupa ternak kambing.

Tiga bulan berlalu, sejak Rani mendapatkan bantuan hewan kambing sejumlah lima anakan betina dan satu ekor jantan. Kini kambing nya sudah mulai menunjukkan hasilnya. Seekor kambing betina sudah beranak satu, serta kambing betina lainnya sekarang dalam keadaan bunting.

“Merawat kambing ini tidak susah, namun memang harus rajin memberi pakan. Karena kambingnya kami masukkan ke kandang dan dibuatkan pagar agar lebih bebas dan ruang geraknya tidak terbatas," kata dia.

 

Nanti kalo dikandang terus, biasanya kambing akan mudah stress dan susah tumbuh besar. Alhamdulillah, selama dirawat ini kambing makannya banyak dan tumbuh besar” tambah Rani.

Biasanya Rani mencari pakan kambing dengan memotong rumput disekitaran rumah dibantu oleh suaminya. Namun jika suami sedang ada panggilan bantu bangun rumah orang, maka dirinya mencari pakan ternak sendirian.

Pola ternak memang masih lingkup rumah tangga, meskipun demikian Rani berharap bisa membesarkan skala peternakan menjadi lebih besar.

“Menjadi muslim, Alhamdulillah membuat semuanya menjadi lebih tenang. Hidup juga lebih mudah urusannya” ungkap Rani.

“Dan saya bersyukur, diberikan kepercayaan oleh LMI untuk mengelola kambing ini. Terima kasih”, pungkas Rani. 

Menurut Kepala LMI Sulawesi Maluku, Andres Irawan, program ternak kambing ini merupakan bagian dari  pemberdayaan masyarakat khususnya muallaf yang selama ini telah menjadi binaan LMi.

"Kami melihat, potensi serapan kambing sebagai hewan qurban dan juga konsumsi harian cukup tinggi di Halmahera Selatan. Harga jualnya pun cukup menarik. Sehingga kami memilih kambing sebagai program pemberdayaan," tutur Andres.

"Dari satu titik lokasi ternak ini, kami merencanakan untuk mengembangkan ke beberapa titik lainnya, sehingga usaha kambing LMI ini tidak hanya memberikan perbaikan ekonomi bagi satu orang saja, namun juga bisa menyejahterakan warga lainnya," katanya.

 
Berita Terpopuler