Riset Pew: Jumlah Umat Muslim India akan Lampaui Indonesia

India dan Indonesia memiliki populasi Muslim yang signifikan.

EPA-EFE/RAJAT GUPTA
Umat Muslim India melaksanakan salat pada kesempatan Idul Adha di Masjid Jama yang hampir sepi karena tetap ditutup untuk umum karena pembatasan Covid-19 di kawasan Lama Delhi, India, 21 Juli 2021. Idul Adha adalah hari raya Idul Adha. paling suci dari dua hari libur Muslim dirayakan setiap tahun, itu menandai ziarah Muslim tahunan (Haji) untuk mengunjungi Mekah, tempat paling suci dalam Islam. Muslim menyembelih hewan kurban dan membagi daging menjadi tiga bagian, satu untuk keluarga, satu untuk teman dan kerabat, dan satu untuk orang miskin dan membutuhkan.
Rep: Umar Mukhtar Red: Agung Sasongko

IHRAM.CO.ID,  ANKARA -- Pusat penelitian nonpartisan yang berbasis di Washington AS, Pew Research Center, dalam risetnya memperkirakan Asia bakal memiliki populasi Muslim terbesar pada akhir abad ke-21 ini. Asia telah lama menjadi mesin pertumbuhan populasi global di era modern. China dan India, dua negara Asia, masing-masing memimpin populasi terbesar pertama dan kedua di dunia.

Baca Juga

Kedua negara juga memiliki populasi Muslim yang signifikan. Sedangkan Indonesia, negara Asia lainnya, juga memiliki populasi Muslim terbesar di dunia. Namun menurut penelitian Pew, tiga dekade mendatang, India akan memiliki populasi Muslim terbesar di dunia, hingga melampaui jumlah Muslim di Indonesia.

Penelitian yang sama menunjukkan, India pada 2050 masih akan memiliki mayoritas Hindu. Namun, jika tren yang mendukung peningkatan populasi Muslim terus berlanjut, maka dalam jangka panjang, India mungkin juga akan kehilangan status mayoritas Hindunya.

Situs Islam di India - (republika)

Menurut proyeksi Pew, pada rentang waktu antara 2015 dan 2060, populasi Muslim akan tumbuh 70 persen lebih banyak, sementara umat Kristen akan meningkat 34 persen lebih banyak dan umat Hindu akan mengalami peningkatan 27 persen.

Selain itu, penelitian Pew juga menunjukkan, jumlah pengikut agama Kristen akan berada di bawah agama Islam pada akhir abad ke-21. Agama Kristen telah menjadi agama yang paling populer di dunia sejak kemunculannya lebih dari dua ribu tahun yang lalu.

 

 

Pada awal abad ke-20, agama Kristen memiliki jumlah pengikut terbesar yang berjumlah hampir 560 juta. Pada saat Muslim berjumlah 200 juta. Sebelumnya, pada tahun 1900, Kristen mewakili 34 persen dari populasi global, sedangkan Muslim merupakan 12 persen dari semua agama di seluruh dunia.

Masih menurut Pew Research Center, marjin antara populasi Kristen dan Muslim berubah secara dramatis sepanjang abad ke-20. Islam menjadi agama dengan pertumbuhan tercepat di seluruh dunia. Tren itu terus berlanjut hingga abad ke-21.

"Pada 2050, jumlah Muslim akan hampir sama dengan jumlah orang Kristen di seluruh dunia, jika tren pertumbuhan populasi saat ini berlanjut," demikain Pew menyampaikan risetnya, dilansir dari TRT World, Rabu (15/12). Jika itu terjadi, untuk pertama kalinya dalam sejarah, kedua agama akan memiliki kedudukan yang sama.

"Memang, Muslim akan tumbuh lebih dari dua kali lebih cepat dari populasi dunia secara keseluruhan antara 2015 dan 2060. Dan, pada paruh kedua abad ini, kemungkinan akan melampaui Kristen sebagai kelompok agama terbesar di dunia," kata studi lain pada 2017.

Ketika populasi Muslim terus meningkat di seluruh dunia di zaman modern, kekuatan politik negara-negara yang didominasi Islam dari Mughal hingga Ottoman, yang telah menguasai luas Asia, Timur Tengah, Afrika Utara, dan Eropa Timur secara bertahap, justru melemah pada abad ke-19. Kekuasaan Mughal di Anak Benua runtuh pada pertengahan abad ke-19 sementara akhir Ottoman datang setelah Perang Dunia I pada awal abad ke-20. 

"Di seluruh dunia, setiap wanita Muslim memiliki rata-rata 2,9 anak, dibandingkan dengan 2,2 untuk semua kelompok lainnya jika digabungkan," kata studi Pew, merujuk pada tujuh kelompok agama besar non-Muslim lainnya.

 

 

Muslim dunia juga merupakan populasi termuda, yakni tujuh tahun lebih muda dari usia rata-rata non-Muslim. Ini artinya, lebih banyak Muslim muda akan menggantikan non-Muslim yang lebih tua di seluruh dunia.

Migrasi karena gejolak politik dan ekonomi bukan penyebab langsung pertumbuhan penduduk. Banyak Muslim cenderung bermigrasi ke negara-negara mayoritas non-Muslim di Eropa dan Amerika, di mana mereka meningkatkan pangsa populasi Muslim.

Menurut data Pew, pada 2050, hampir 10 persen Eropa akan dihuni oleh Muslim. Sedangkan di AS, Muslim akan berjumlah 2 persen dari populasi, dan ini akan jauh lebih sedikit di seluruh Amerika Latin menurut perkiraan. 

Ada juga faktor perpindahan agama ke Islam khususnya di Eropa dan negara-negara Sub Sahara di Afrika. Hal ini kemungkinan mengalahkan jumlah perpindahan ke agama lain di periode yang diproyeksikan antara 2010 dan 2050. 

"Sementara itu, perpindahan agama yang diperkirakan akan menghambat pertumbuhan umat Kristen sekitar 72 juta antara tahun 2015 dan 2060. Hal ini diperkirakan tidak akan berdampak negatif pada pertumbuhan populasi Muslim," kata studi tersebut.

Salah satu faktor yang mendukung pertumbuhan umat Muslim yaitu karena meningkatnya Muslim di negara-negara yang justru selama ini tidak berafiliasi dengan agama. Pertumbuhan Muslim terkonsentrasi di tempat-tempat dengan kesuburan rendah dan populasi yang menua seperti Eropa, Amerika Utara, China dan Jepang. 

 
Berita Terpopuler