Mengapa Orang yang Tampak Sehat Bisa Tiba-Tiba Alami Serangan Jantung?

Oded M Danial tampak sehat sebelum wafat akibat serangan jantung.

REPUBLIKA/ABDAN SYAKURA
Wali Kota Bandung Oded M Danial meninggal dunia pada Jumat (10/12) pukul 11.55 WIB diduga akibat serangan jantung saat hendak menjadi khotib Sholat Jumat di Masjid Mujahidin Bandung, Jawa Barat.
Rep: Mabruroh, Dadang Kurnia Red: Reiny Dwinanda

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Wali Kota Bandung, Oded M Danial, tampak sehat sebelum meninggal dunia pada Jumat (10/12). Oded wafat akibat serangan jantung ketika hendak memberikan khotbah Jumat di masjid.

Kematian mendadak paling sering disebabkan oleh penyakit jantung. Penyakit ini dapat menyerang siapa saja, usia tua maupun usia muda, seperti yang menimpa wali kota Bandung ini.

Baca Juga

Menurut dokter spesialis jantung dan pembuluh darah RS UNS Surakarta, Habibie Arifianto, kematian mendadak ini sebagian besar disebabkan oleh penyakit jantung koroner. Penyakit tersebut merupakan proses penyakit yang sifatnya progresif, tidak terjadi dalam waktu singkat dan menyebabkan kematian mendadak.

"Ada beberapa faktor yang mengakibatkan seseorang yang kelihatan sehat tiba-tiba mengalami serangan jantung," kata Arifianto, Jumat (10/12).

Faktior pertama adalah penderita memiliki penyakit lain, seperti diabetes, yang mengakibatkan rangsangan nyeri dada akibat penyakit jantung koroner menjadi tidak terlalu terasa. Sinyal nyeri itu teasa lemah karena adanya komplikasi neuropati diabetes.

Faktor kedua, kemungkinan penderita sudah memiliki penyempitan pembuluh darah yang belum mengakibatkan nyeri dada akibat belum terlalu sempit. Akan tetapi, tipe plak yang terjadi kemungkinan merupakan plak berjenis rentan dan memiliki dinding plak yang tipis sehingga akan meningkatkan risiko serangan jantung mendadak.

Tanda-tanda sakit jantung
Tanda umum penderita penyakit jantung koroner adalah nyeri dada atau rasa tidak nyaman di dada, terutama dipicu oleh aktivitas atau stres. Gejala itu akan terasa berkurang dengan istirahat atau pemberian obat di bawah lidah. Tanda kedua dapat berupa sesak napas. Keluhan ini juga dipicu oleh aktivitas maupun stres dan berkurang dengan istirahat.

Kenali Pembunuh Diam-Diam Gagal Bernama Jantung Kongestif - (Republika)

Mencegah terjadinya serangan jantung
"Karena penyakit jantung koroner ini adalah penyakit gaya hidup, biasanya penderita penyakit jantung koroner (PJK) memiliki banyak faktor risiko, seperti merokok, diabetes mellitus, hipertensi, dan kadar kolesterol yang tinggi, maka pencegahan terbaik adalah kontrol faktor risiko," ujar Arifianto.

Overwork dan serangan jantung

Ahli kardiologi dan kedokteran vaskular Universitas Airlangga (Unair) Andrianto menjelaskan, permasalahan pada jantung bisa terjadi kepada siapa saja, namun tidak semua orang dapat menyadari dengan baik bahwa dirinya mengalami permasalahan pada jantung. Salah satu permasalahan yang kerap terjadi adalah gagal jantung.

"Kebanyakan fenomena yang terjadi di masyarakat adalah seseorang yang tiba-tiba dinyatakan meninggal sehabis bekerja dan diduga akibat gagal jantung," ujarnya di Surabaya, Jumat (3/12).

Andrianto mengatakan, ketika seseorang menjalani kerja yang terlalu berat atau overwork, maka akan terjadi peningkatan beban yang berlebihan melampaui beban normal jantung semestinya. Secara otomatis jantung akan memenuhi kebutuhan tubuh melalui mekanisme kompensasi.

Mekanisme ini pada dasarnya adalah daya kerja cadangan jantung yang digunakan untuk mengatasi beban kerja jantung berlebih. Pada titik tertentu, mekanisme kompensasi jantung akan gagal.

"Jika terjadi overload maka hal ini bisa mengakibatkan gagal jantung," ujarnya.

Andrianto menjelaskan, gagal jantung bisa terjadi secara akut atau kronis. Gagal jantung akut terjadi pada seseorang yang sebelumnya tidak tahu jika memiliki kelainan jantung tertentu dan kemudian mengalami gejala gagal jantung secara tiba-tiba.

"Gagal jantung akut yang baru atau perburukan gagal jantung kronik dapat dipicu oleh aktivitas yang berlebihan atau overwork," kata Andrianto.

Oleh karenanya, diperlukan keseimbangan kemampuan dan beban tubuh, utamanya organ jantung, dalam aktivitas sehari-hari untuk mencegah terjadinya gagal jantung. Sementara itu, gagal jantung kronis terjadi pada seseorang yang memiliki kelainan jantung tertentu disertai dengan menurunnya fungsi dan terjadi sudah beberapa lama.

 
Berita Terpopuler