Dokter: Mata Lelah Bisa Diatasi dengan Akupresur Mandiri

Akupresur mata lelah merupakan teknik yang relatif aman untuk dilakukan siapa saja.

Republika/Desy Susilawati
Mengucek mata. Mata lelah ditandai dengan timbulnya rasa nyeri, pedih, gatal, berair, atau kering pada mata diikuti dengan pandangan kabur atau silau terhadap cahaya.
Red: Reiny Dwinanda

REPUBLIKA.CO.ID, DEPOK -- Pandemi Covid-19 membuat banyak aktivitas berlangsung secara daring. Mata lelah pun menjadi keluhan yang jamak dialami masyarakat.

Baca Juga

"Mata Lelah (astenopia) merupakan kondisi saat mata mengalami kelelahan karena terus-menerus digunakan (bekerja) dalam waktu yang lama," kata dosen Departemen Pra Klinik Parasitologi Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia (FKUI) dr Sri Wahdini SpAk MBiomed dalam keterangan tertulisnya di Depok, Kamis.

Menurut dr Sri, orang yang mengalami mata lelah akan merasakan indra penglihatannya nyeri, pedih, gatal, berair, atau kering. Keluhan itu akan diikuti dengan pandangan kabur atau silau terhadap cahaya.

"Mata lelah akibat sering menatap gawai maupun layar monitor perlu segera diatasi dengan akupresur mandiri," ujar dokter spesialis akupuntur ini.

 

 

 

 

Menurut dr Sri, akupresur mandiri merupakan salah satu cara mencegah dan menangani keluhan akibat mata lelah. Akupresur mandiri adalah pemijatan atau penekanan titik-titik akupunktur menggunakan jari tangan atau alat bantu tertentu yang dilakukan di tubuh sendiri.

"Akupresur mandiri untuk mata lelah memiliki kelebihan, yaitu relatif aman untuk diterapkan oleh siapapun, kapanpun, dan di manapun, serta dapat mencegah dan mengurangi keluhan mata lelah akibat dipakai bekerja, misalnya menatap layar monitor," katanya.

Untuk itu, FKUI mengadakan pelatihan akupresur mandiri guna mengatasi mata lelah atau astenopia. Pelatihan yang diselenggarakan secara daring tersebut diikuti oleh 170 peserta.

Mayoritas dari peserta pelatihan adalah pegawai kantor yang bekerja menggunakan gawai atau bekerja di depan layar monitor dalam waktu lama. Pelatihan yang berlangsung pada akhir November 2021 merupakan bentuk pengabdian masyarakat (pengmas) yang diketuai dr Sri serta melibatkan dosen dan peserta didik program studi Sp-1 Akupunktur Medik FKUI.

 
Berita Terpopuler