UEA Kurangi Hari Kerja, Sabtu-Ahad Jadi Hari Libur

Pengurangan hari kerja dinilai akan membantu meningkatkan produktivitas.

Reuters
UEA Kurangi Hari Kerja, Sabtu-Ahad Jadi Hari Libur. Bendera Uni Emirat Arab (UEA) berkibar di Dubai Marina, Dubai, UEA.
Rep: Santi Sopia Red: Ani Nursalikah

REPUBLIKA.CO.ID, DUBAI -- Pemerintah Uni Emirat Arab (UEA) melakukan perubahan hari libur. Sabtu dan Ahad sekarang diatur menjadi hari libur setelah hari kerja 4,5 hari dalam sepekan.

Baca Juga

UEA, seperti pada umumnya negara Arab mempunyai hari libur Jumat sampai Sabtu. Sedangkan Ahad merupakan hari masuk kerja maupun sekolah.

Sistem baru ini akan berlaku untuk entitas pemerintah federal. Dari Senin sampai Kamis, jam kerja resmi antara pukul 07.30 hingga 15.30 waktu setempat. Sedangkan jam kerja pada Jumat adalah 4,5 jam dari pukul 07.30 hingga 12.00 waktu setempat.

 

Dilansir Al Araby, Selasa (7/12), Sabtu dan Ahad nantinya akan jadi akhir pekan baru. Surat edaran pemerintah mengatakan perubahan itu juga akan berlaku untuk sekolah.

Khutbah dan sholat Jumat di seluruh UEA akan diadakan mulai pukul 13.15 waktu setempat. Kantor media juga mengatakan sistem akan memungkinkan jam kerja yang fleksibel dan opsi bekerja dari rumah pada hari Jumat.

 

Alasan perubahan sistem ini disebut berdasarkan pertimbangan akhir pekan yang lebih panjang akan membantu meningkatkan produktivitas dan keseimbangan kehidupan kerja. Semua departemen pemerintah federal akan pindah ke akhir pekan baru mulai 1 Januari 2022.

UEA adalah negara pertama di dunia yang memperkenalkan pekan kerja nasional lebih pendek. Mengadopsi sistem kerja yang gesit dianggap akan memungkinkan UEA untuk dengan cepat merespons perubahan yang muncul dan meningkatkan kesejahteraan di tempat kerja.

Dari perspektif ekonomi, pekan kerja baru akan lebih menyelaraskan UEA dengan pasar global yang mencerminkan status strategis negara itu di peta ekonomi global. “Ini akan memastikan kelancaran transaksi keuangan, perdagangan, dan ekonomi dengan negara-negara yang mengikuti akhir pekan Sabtu/Ahad, memfasilitasi hubungan bisnis internasional yang lebih kuat dan peluang bagi ribuan perusahaan multinasional dan berbasis di UEA,” kata kantor media pemerintah UEA.

Pekan kerja yang baru juga akan membawa sektor keuangan UEA ke dalam keselarasan yang lebih dekat dengan perdagangan real-time global dan transaksi berbasis komunikasi. Hal ini yang mendorong pasar saham global, bank dan lembaga keuangan. Langkah ini diharapkan tidak hanya meningkatkan peluang perdagangan, tetapi juga menambah gaya hidup yang fleksibel, aman, dan menyenangkan yang ditawarkan UEA kepada warga dan penduduknya.

Seorang warganet mengatakan seperti biasa, UEA memimpin dan menetapkan jalur keseimbangan kehidupan kerja untuk diikuti negara lain. Warganet lainnya menulis inisiatif pemerintah ini cukup baik dengan tujuan meningkatkan fokus, produktivitas, dan keseimbangan kehidupan kerja yang lebih baik.

“Semoga perusahaan swasta mengikuti saran kemanusiaan ini,” kata seorang warganet.

 
Berita Terpopuler