Roket Soyuz Luncurkan 2 Satelit Navigasi Galileo ke Orbit

Sebanyak 26 satelit Galileo sekarang telah berada di orbit.

VOA
Satelit (ilustrasi). Roket Arianespace Soyuz diluncurkan ke langit malam di atas Guyana Prancis, Sabtu (4/12) malam membawa 2 satelit Galileo.
Rep: Noer Qomariah Kusumawardhani  Red: Dwi Murdaningsih

REPUBLIKA.CO.ID, GUYANA -- Sebuah roket Arianespace Soyuz diluncurkan ke langit malam di atas Guyana Prancis, Sabtu (4/12) malam. Roket ini mengirimkan dua satelit baru ke orbit untuk sistem navigasi Galileo Eropa. 

Baca Juga

Roket Soyuz lepas landas pada pukul 19.19 EST (pukul 00.19 GMT) dari Pusat Antariksa Guyana di Kourou, Guyana Prancis, menerangi malam dengan api oranye saat membubung ke orbit dengan satelit navigasi Galileo yang baru. Roket diharapkan mencapai orbit terakhir mereka kurang dari empat jam setelah lepas landas. 

“Roket itu beraksi,” CEO Arianespace Stephane Isral menulis di Twitter tentang roket Soyuz setelah peluncuran.

“Di atas Soyuz kami, dua satelit Galileo (Badan Antariksa Eropa), atas nama Komisi Uni Eropa” kata Isral, dilansir dari Space, Ahad (5/12). 

Dua satelit baru Galileo akan menumbuhkan satelit navigasi satelit global Eropa menjadi 28 satelit. Konstelasi yang hampir berusia enam tahun melayani 2,3 miliar pengguna di seluruh dunia.

Misi sedang dilakukan untuk Badan Antariksa Eropa (ESA), atas nama Komisi Eropa, untuk membawa otonomi dan kedaulatan strategis bagi warga Uni Eropa dan negara-negara anggotanya. 

Galileo mirip dengan United States Global Positioning System (GPS) dan Russian Glonass system. Tujuannya adalah untuk memberi orang Eropa alternatif buatan sendiri jika salah satu dari sistem lain ini tidak tersedia bagi mereka. 

Sebanyak 26 satelit Galileo sekarang di orbit diluncurkan baik oleh roket Soyuz dan oleh heavy-lift rocket perusahaan, Ariane 5. Arianespace merencanakan enam satelit Galileo lagi di tahun mendatang menggunakan Soyuz dan roket generasi berikutnya Ariane 6 versi yang dikenal sebagai Ariane 62. 

Misi malam ini, yang dikenal sebagai Galileo FOC-M9, akan menjadi misi ke-61 yang diluncurkan oleh Arianespace atas nama ESA dan akan membawa satelit ke-83 dan ke-84 untuk kemitraan tersebut. Satelit yang dikirim akan bergabung dengan sisa konstelasi Galileo di orbit Bumi menengah pada 14.429 mil (23.222 kilometer).

 

 
Berita Terpopuler