Tenar di TikTok, Dokter Bedah Plastik Australia Kena Kasus

Izin praktik dokter bedah plastik di Australia ditinjau setelah terlibat kasus berat.

TikTok
Dr Daniel Aronov, ahli bedah plastik di Australia telah dilarang berpraktik sebagai dokter bedah setelah terbukti melakukan praktik yang membahayakan nyawa pasien.
Rep: Umi Nur Fadhilah Red: Reiny Dwinanda

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Penyelidikan bersama The Sydney Morning Herald dan acara investigasi The Age dan Four Corners mengungkap praktik bedah kosmetik di luar standar di Australia. Kasus ini melibatkan klinik terkenal serta dokter bedah plastik yang juga selebritas TikTok.

Menyusul laporan investigasi tersebut, regulator kesehatan nasional di Australia melarang klinik kontroversial milik Daniel Lanzer untuk melakukan semua jenis operasi kosmetik. Lanzer juga diperintahkan menghapus postingan media sosialnya.

Baca Juga

Sementara itu, Badan Praktisi Kesehatan Australia (AHPRA) telah memberlakukan berbagai kondisi pada dr Daniel Aronov. Dia merupakan ahli bedah kosmetik paling banyak diikuti di media sosial.

Seluruh jaringan klinik Lanzer terbukti melakukan praktik yang mengganggu. Pelanggarannya mencakup aspek kebersihan dan keamanan serius serta prosedur gagal yang membuat pasien sangat kesakitan dan membutuhkan perawatan medis lebih lanjut.

Izin praktik Aronov ditinjau oleh AHPRA setelah klinik dr Lanzer terlibat dalam kasus yang berpotensi menghentian praktik kedokterannya di Australia. Kini, Aronov dilarang melakukan prosedur kosmetik atau bedah lainnya, sekalipun hanya operasi kecil.

AHPRA masih mengizinkan Aronov untuk tetap bekerja sebagai dokter umum. Dalam praktiknya, ia akan mendapat pengawasan dari penyelia yang disetujui organisasi.

"Praktisi harus berkonsultasi dan mengikuti arahan penyelia tentang pengelolaan setiap pasien sebelum memberikan perawatan dan harus diamati langsung setiap saat oleh penyelia yang hadir secara fisik di tempat praktiknya," kata AHPRA, dilansir The Sydney Morning Herald, Rabu (1/12).

Seorang juru bicara AHPRA mengatakan, tidak ada batasan waktu untuk kondisi itu. Dewan Medis Australia yang bertindak sebagai pengawas keputusan ini menjadi penentunya.

"Biasanya, ini hanya akan terjadi jika Dewan yakin pembatasan tidak lagi diperlukan atau ada upaya banding yang diajukan oleh pengadilan independen," kata AHPRA.

Kondisi lain yang disyaratkan AHPRA terkait dengan penghapusan materi atau informasi terkait prosedur kosmetik atau bedah plastik di akun media sosial Aronov. Dokter tenar itu tidak menanggapi permintaan komentar.

Aronov adalah ahli bedah kosmetik paling banyak diikuti di dunia di TikTok, dengan 13,4 juta pengikut. Dia juga memiliki lebih dari 500 ribu pengikut Instagram, yang berisi video pasien yang sedang dioperasi, ratusan foto wanita telanjang, dan lirik eksplisit. Dia telah menghapus akun TikTok, Instagram, dan akun Only Fans miliknya.

Pendukung riset konsumen Michael Fraser dan Maddison Johnstone menghabiskan lebih dari satu tahun memantau 100 akun Instagram bedah kosmetik dan menemukan bahwa dr Lanzer dan dr Aronov adalah yang paling aktif. Mereka mengatakan, langkah terbaru oleh AHPRA untuk menekan media sosial belum pernah terjadi sebelumnya.

Menurut Fraser dan Johnstone, AHPRA harus memberi tahu dokter lain tentang penggunaan platform media sosial secara bertanggung jawab. Klinik dr Lanzer berhenti menerima pasien baru dalam beberapa hari setelah pengungkapan laporan investigasi media, namun dibuka kembali secara diam-diam untuk bisnis.

Di Sydney, salah satu pasien, seorang wanita berusia 42 tahun ditemukan oleh pasangannya dalam kondisi kritis pada 16 November. Dia dilarikan ke Rumah Sakit St Vincent beberapa jam setelah menjalani prosedur pengencangan perut dan sedot lemak oleh Aronov di Surry Hills Day Hospital.

Juru bicara Rumah Sakit St Vincent, David Faktor, mengatakan bahwa rumah sakit sangat memperhatikan aspek-aspek kunci dari perawatan pasien yang diberikan oleh klinik kosmetik. Dia menyebut, rumah sakit akan melaporkan kekhawatirannya kepada otoritas pemerintahan yang sesuai.

Prosedur pasien, termasuk pengencangan perut dan sedot lima liter lemak, menghabiskan biaya 30 ribu dolar AS (sekitar Rp 430 juta). Perawatannya di rumah sakit umum selama 11 hari menghabiskan biaya rumah sakit setidaknya 50 ribu dolar AS (sekitar Rp 716 juta).

"Ajaib dia bisa bertahan hidup," kata pakar medis Prof Mark Ashton ketika diperlihatkan kondisi vital pasien saat dibawa ke rumah sakit.

Aronov adalah dokter umum yang pindah ke bidang bedah kosmetik karena lebih menggiurkan secara finansial. Di bawah peraturan Australia, siapa pun dengan gelar medis dasar, termasuk dokter umum atau dokter kulit, dapat menyebut diri mereka ahli bedah kosmetik.

Hal itu diperkenankan meskipun mereka bukan ahli bedah spesialis terdaftar. Untuk menjadi spesialis bedah plastik, dokter di Australia harus menjalani delapan hingga 12 tahun pelatihan bedah pascasarjana.

Sejak hasil investigasi tersebut terkuak pada akhir September lalu, lebih dari 140 pasien muncul dengan cerita mengerikan tentang pengalaman mereka di klinik. Keadaan darurat medis terbaru di Rumah Sakit St Vincent terjadi dua pekan setelah penyelidikan bersama mengungkapkan Aronov telah memfilmkan peragaan ulang darurat medis terpisah yang melibatkan pasien lain, Suzanne Steward.

Steward dilarikan ke rumah sakit dengan paru-paru tertusuk setelah prosedur sedot lemak awal tahun ini di klinik Dr Lanzer di Melbourne.

 
Berita Terpopuler