Putri UEA Bertekad Perangi Islamofobia di Negaranya

Ujaran kebencian dilarang di UEA.

Bosh Fawstin
Islamofobia (ilustrasi)
Rep: Rossi Handayani Red: Agung Sasongko

IHRAM.CO.ID,  ABU DHABI -- Putri Uni Emirat Arab (UEA) dari keluarga Al Qasimi Sharjah, Hend binti Faisal Al Qasimi bertekad memerangi Islamfobia di negara tersebut.

Baca Juga

"Semua pembenci perdamaian dan pembenci Islam/UEA yang diumumkan secara publik di UEA yang tinggal atau bekerja adalah prioritas saya. Saya tidak memiliki otoritas di luar UEA. Rencana dan strategi sederhana, di mana Anda melihat seorang pembenci dengan rekaman pidato kebencian yang menghasut masalah di kota kita yang damai, beri tahu saya dengan bukti," kata dia dalam serangkaian Tweet, dilansir dari laman Free Press Kashmir pada Senin (29/11).

Adapun Hend, merupakan seorang pengusaha, dermawan, dan aktivis perdamaian. Sang putri menjadi pusat perhatian karena berbicara di depan umum menentang posting media sosial Islamofobia yang dibuat di UEA.

Hend mengatakan, dia juga akan mengambil tindakan hukum terhadap mereka yang bertanggung jawab atas ujaran kebencian tersebut. Dia bahkan menyebut mereka yang menyebarkan ujaran kebencian sebagai 'pembunuh dan monster'.

"Pembunuh tidak diterima di Emirates. Mereka yang tertarik untuk membantu kami melawan musuh di dalam, harap kirimkan saya foto/video bukti pidato kebencian apa pun yang dapat merusak perdamaian di UEA. Berdasarkan alasan tersebut kami hanya dapat mengambil tindakan hukum. Pengacara Pro Bono juga ingin mendapatkan nasihat- harus akrab dengan hukum lokal UEA," cicitnya.

"Di UEA, ujaran kebencian dilarang. Yang cukup mengejutkan ketika imigran menggigit tangan yang memberi mereka makan. Setiap orang dapat disingkirkan dan jika Anda adalah kunci yang tidak tahu berterima kasih, selamat tinggal," kata putri UEA.

 

 

Sementara pekan lalu, sang putri mengecam penyelenggara karena mengundang pembawa acara televisi India, Sudhir Chaudhary ke negaranya meskipun peran terakhir dalam mempromosikan Islamofobia melalui siaran TV-nya. Sang putri mengingatkan penyelenggara bagaimana pembawa acara TV kontroversial itu secara rutin mencemarkan nama baik Islam dan pengikutnya.

"Pada 2019 & 2020, Sudhir Chaudhry menjalankan acara di Zee News di mana ia memuntahkan racun terhadap Muslim karena memimpin protes anti-kewarganegaraan. Dia menyebarkan cerita palsu, menargetkan siswa dan wanita Muslim karena memimpin protes kewarganegaraan di Shaheen Bagh, New Delhi & bagian lain negara itu," tulis sang putri di akun Twitter resminya.

Pada 2020, ia memimpin kampanye untuk mencemarkan nama baik Muslim India dengan menyalahkan mereka karena menyebarkan virus corona.  Beberapa pengadilan tinggi India kemudian menyimpulkan bahwa menyalahkan anggota Jamaah Tabligh atas penyebaran virus adalah bagian dari propaganda.

 

Sebelumnya pada Juni 2020, sang putri mengatakan bahwa Kashmir adalah 'penjara dan kamp yang hidup' dan mempertanyakan keheningan komunitas internasional sebab 'Gaza terjadi lagi'.

 
Berita Terpopuler