UNIS Tangerang Gelar Wisuda Sarjana ke-46

Perguruan tinggi dituntut mampu beradaptasi dan berkontribusi nyata selama pandemi.

Istimewa
UNIS Tangerang Gelar Wisuda Sarjana ke-46
Red: Agung Sasongko

REPUBLIKA.CO.ID, Universitas Islam Syekh Yusuf (UNIS) Tangerang menggelar wisuda Sarjana ke 46 di ICE BSD Tangerang, Senin (29/11). Pada kesempatan ini sebanyak 1075 lulusan secara tatap muka setelah sebelumnya selama dilaksanakan secara virtual.

Baca Juga

Rektor Unis Tangerang Prof.Dr.H.Mustofa Kamil,Dip.RSL.M.Pd dalam sambutannya mengatakan, di tengah pandemi Covid-19 yang belum usai hingga saat ini, Perguruan tinggi dituntut untuk mampu beradaptasi dan berkontribusi nyata kepada masyarakat dalam menghadapi pandemi.

Tantangan nyata bagi UNIS dalam menghadapi pandemi ini adalah bagaimana UNIS mampu beradaptasi dan mengakselerasi model pemberdayaan masyarakat pasca pandemi ini, sehingga dapat membangun kembali masyarakat yang berkeadaban. 

"Upaya tersebut dilakukan UNIS dengan mengembangkan inovasi teknologi informasi, serta melalui program Merdeka Belajar, yaitu pembelajaran daring baik lintas prodi atau lintas kampus, proyek mandiri mahasiswa, penelitian terapan berkolaborasi dengan dosen, penelitian dosen yang terkait dengan mitigasi pandemi, dan kegiatan Kuliah Kerja Kemasyarakatan yang dilakukan oleh sekitar 1.175 mahasiswa dalam KKK Daring," ungkapnya.

Dikatakannya, era digitalisasi teknologi yang ditandai dengan revolusi industri 4.0 seakan memberikan arus teknologi dan informasi serta mobilitas sumberdaya manusia dari satu tempat ke tempat lain dengan cepat. Pendidikan Tinggi merupakan salah satu bidang pembangunan yang dilakukan pemerintah dalam rangka menjawab tantangan era tersebut.  

 "Oleh karena itu sebagai alumni UNIS merupakan sumberdaya pendidikan tinggi yang diharapkan mampu mengisi era tersebut," pesannya.

 

 

Rektor mengatakan, sumberdaya manusia yang mampu bersaing pada era tersebut adalah manusia-manusia yang trampil dan memiliki skill kompetensi yang dibutuhkan serta sejalan dengan perkembangan era tersebut. 

Revolusi industry 4.0 tersebut memberikan kemudahan kepada semua masyarakat untuk meningkatkan pengetahuan, kemampuan dan keterampilannya di berbagai bidang yang sesuai dengan kondisi kebutuhannya masing-masing. 

Pada era ini ditandai dengan 3 hal yaitu pertama akrab dengan teknologi digital, kedua memiliki pemikiran yang terbuka ketiga spontan dalam mengungkapkan yang dirasakan dan dipikirkan.

"Ketiga hal tersebut memberikan ciri bagaimana peradaban berkembang dengan cepat. Kesalahan dan keterlambatan dalam mengikuti perkembangan tersebut tentu akan menghambat setiap perkembangan dan pertumbuhan yang terjadi baik pada individu itu sendiri maupun pada masyarakatnya yang pada akhirnya akan berdampak terhadap  pertumbuhan pembangunan," katanya.

Menurutnya, pada era revolusi industri saat ini ada beberapa ancaman yang diperoleh apabila tidak mengikuti terhadap perkembangan tersebut diantaranya adalah secara global era digitalisasi akan menghilangkan sekitar 1–1,5 miliar pekerjaan sepanjang tahun 2015-2025 karena digantikannya posisi manusia dengan mesin otomatis. 

 

Di samping ancaman ada beberapa peluang yang akan diperoleh pada era revolusi industry 4.0 diantaranya adalah era digitalisasi berpotensi memberikan peningkatan net tenaga kerja hingga 2.1 juta pekerjaan baru pada tahun 2025.

 
Berita Terpopuler