Arteria Dahlan Vs Anak Jenderal TNI, MKD DPR Ingatkan Polisi

MKD DPR ingatkan polisi tak bisa sembarangan memanggil anggota DPR Arteria Dahlan.

DPR
Anggota Komisi III DPR RI Arteria Dahlan terlibat adu mulut dengan perempuan mengaku anak Jenderal TNI di bandara (foto: ilustrasi)
Rep: Febrianto Adi Saputro, Rizky Surya   Red: Bayu Hermawan

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Insiden adu mulut antara anggota DPR RI dari Fraksi PDIP, Arteria Dahlan, dan perempuan yang mengaku anak Jenderal menjadi perhatian publik. Mahkamah Kehormatan Dewan (MKD) DPR RI pun berencana menggelar rapat pimpinan untuk membahas insiden tersebut.

Baca Juga

"Ya itu mengikuti perkembangan kasus tersebut dan kita nanti rapat pimpinan untuk menentukan respons MKD terhadap permasalahan yang menimpa Pak Arteria seperti apa, tapi secara substansinya belum bisa saya sampaikan ke temen-temen (media)," kata Wakil Ketua Mahkamah Kehormatan Dewan (MKD) DPR RI, Habiburokhman, di Kompleks Parlemen Senayan, Jakarta, Rabu (24/11).

Habiburokhman mengatakan, MKD menyoroti sejumlah hal buntut insiden adu mulut antara ibu Arteria dan perempuan yang mengaku keluarga jenderal. Salah satunya pernyataan Kapolres Bandara Soetta yang mengatakan akan memanggil Arteria.

"Jelas kita mau lihat kan kayak baca misalnya pernyataan dari Polres Bandara yang saya pikir tidak tepat mengatakan akan memanggil pak arteria. Padahal jelas-jelas di UU MD3 yang harus jadi pemahaman temen-temen kepolisian nggak bisa memanggil anggota DPR begitu saja harus izin ke presiden," ujarnya.

Ia pun menyesalkan adanya pemanggilan yang dilakukan kepolisian terhadap Arteria yang dijadwalkan digelar hari ini. Namun jika Arteria datang dalam konteks mendampingi ibunya maka hal itu tidak masalah. 

"Namun jika anggota DPR dipanggil kepolisian tanpa lewat presiden itu namanya melanggar undang-undang. Kita tentu akan menentukan respons kalau ini terjadi," ucapnya. 

 

Seperti diberitakan sebelumnya, anggota Komisi III DPR RI, Arteria Dahlan, terlibat adu mulut dengan seorang perempuan di bandara. Perempuan itu mengaku sebagai anak Jenderal TNI bintang tiga.

Dua video terkait kabar keributan ini diunggah oleh Wakil Ketua Komisi III Ahmad Sahroni di akun Instagram miliknya, @ahmadsahroni88. Video pertama menampilkan perempuan itu terlibat cekcok dengan Arteria Dahlan dan ibunya Arteria. Video kedua, menampilkan perempuan itu dijemput mobil hijau berpelat dinas TNI AD.

Dalam video pertama, Arteria yang mengenakan kaos berwarna hitam dimaki oleh seorang perempuan berpakaian warna krem. Perempuan tersebut menuduh Arteria dan ibunya telah menghalangi jalan.

"Gimana enggak dihalangin, lo di depan gue, sama barang-barang lo segitu banyaknya," kata perempuan tersebut dalam video yang diunggah akun @ahmadsahroni88 dikutip Republika.co.id pada Senin (22/11).

Dalam adu mulut antara Arteria dan perempuan itu, sempat terdengar suara seorang perempuan lainnya yang diduga ibu Arteria. Perempuan berbaju krem tersebut terus memaki ibu Arteria Dahlan.  "Kamu yang gila kok ngatain orang gila," kata perempuan berbaju krem itu.

Arteria lantas menanyakan siapa ayah dari perempuan berbaju krem itu karena mengaku anak seorang Jenderal TNI bintang 3. "Kalau mau diperpanjang kita perpanjang enggak apa-apa, bintang 3 yang mana enggak apa, kita kan cuma rakyat biasa," ucap Arteria.

"Enggak masalah, kenapa? harus tahu diri lah siapa aja," jawab perempuan berbaju krem tersebut.

"Bintang 3 siapa? Bintang 3 kamu siapa? tadi katanya bintang tiga," tanya Arteria.

"Apa sih. Bapak gue ya tunggu aja," jawab perempuan tersebut.

Pada ujung video pertama, datang seorang petugas sekuriti bandara guna mengakhiri cekcok. Petugas bandara tersebut lalu meminta supaya persoalan dibicarakan di Pos pengamanan bandara.

 

Pascainsiden tersebut, Sekretaris Fraksi PDI Perjuangan DPR RI, Bambang Wuryanto, mengungkapkan bahwa Politikus PDIP Arteria Dahlan telah menceritakan insiden adu mulut ibunya dengan seorang perempuan mengaku keluarga jenderal kepada  dirinya. Dirinya menyarankan agar kasus  tersebut segera didialogkan agar tidak berkepanjangan. 

"Tadi Mas Arteria sudah melapor kepada kami di lantai 7, bercerita soal ini kan menurut saya soal sikap, perilaku habit, kan begitu, ya tentu kita akan luruskan. Sesama anak bangsa kenapa mesti berkepanjangan?" kata pria yang akrab disapa Bambang Pacul kepada wartawan di Kompleks Parlemen, Senayan, Senin (22/11).

Bambang menilai kasus tersebut bisa diselesaikan tanpa harus melalui jalur hukum. Menurutnya perkelahian sesama anak bangsa tidak ada gunanya. 

"Ya, sesama anak bangsa ya kita buat yanng seharmoni mungkin, apa lagi bukan hal-hal yang prinsipil, itu kan cuma soal style. Kalau style orang gimana, style orang kan gitu, ya harusnya kalau stylenya kurang benar ya dibenerin gitu aja kalau mengganggu umum," ujarnya.

"Itu style tidak perlu dipersoalkan, cuma style itu kalau memang kurang pas luruskan saja, kita dialogkan saja," imbuhnya.

Sementara Arteria Dahlan, meminta perempuan mengaku jenderal yang memaki ibunya di Bandara Soekarno Hatta (Soetta), Tangerang mengakui kesalahannya. Legislator PDIP itu mengaku tak ingin memperbesar insiden tersebut.

"Saya ingin sampaikan kita fokus, kalau salah ngaku salah aja," kata Arteria kepada wartawan di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Senin (22/11).

Menurut Arteria tindakan arogansi yang ditunjukan perempuan itu tidak sepatutnya dipertontonkan kepada publik. Politikus PDIP itu meminta pihak-pihak terkait, termasuk TNI untuk segera menindak yang bersangkutan. Sebab perempuan itu menyebut-nyebut institusi TNI.

"Kita minta betul kan segala sesuatu ini kita punya adab dan etika. Di TNI juga ada adab dan etika, kami mohon nanti dilakukan penindakan lah, upaya korektif. Nggak mungkin lah, saya percaya sama Panglima dan Pak Dudung kita masih punya banyak perwira-perwira yang hebat-hebat yang memang jiwanya merah putih, nggak seperti itu," ujarnya.

Terkait upaya apa saja yang telah dilakukan  untuk mencari siapa jenderal bintang tiga yang disebut-sebut perempuan tersebut, Arteria mengaku sudah minta tolong ke Puspom TNI. Dirinya menyebut Puspom juga sudah bekerja untuk itu. 

"Saya ditanyakan ke Pak TB Hasanuddin, ke MKD akan mengawal ini juga, akan koordinasi mana yang ke Puspom TNI, mana yang pidananya ke Polres Bandara Soetta," ujarnya. 

Dirinya juga mengaku dihubungi Politikus PDIP yang juga Ketua DPRD DKI Jakarta, Prasetyo Edi Marsudi terkait insiden itu. Kepada Arteria, Prasetyo  mengimbau agar kasus tersebut diselesaikan dengan menempuh jalur damai.

"Iya waktu di telepon kan dia (perempuan mengaku keluarga jenderal) bilang kenal sama Bu Megawati, saya bilang enggak ada masalah, pastinya saya takutlah sama Bu Mega, karena kami semua tegak lurus sama beliau. Tiba-tiba Pak Pras telepon 'udah damai aja', anda tahu masalahnya enggak? Dia nyebut ini orang siapa, siapa, siapa, waktu dulu saya kan mahasiswa saya dikejar-kejar tentara untuk memperjuangkan yang seperti ini, arogansi-arogansi yang berlebihan lah, itu aja kita enggak punya apa-apa. Saya enggak punya uang, kekuasaan, dan jaringan, yang seperti ini saya koreksi," jelasnya.

"Ini saya tak mau melawan TNI, kami ingin yang bersangkutan kalau ada kekeliruan ngaku aja udah, ngaku salah, jalani proses, jangan sibuk mempertontonkan dia orang yang berkuasa gitulah," imbuhnya. 

 

 

 

 
Berita Terpopuler