Pengunjung Taman Alun-Alun Bandung Masih Abai Prokes

Pengunjung yang berada di Taman Alun-Alun Bandung masih abai terhadap prokes.

Republika/M Fauzi Ridwan
Para pengunjung yang tengah bermain di Taman Alun-Alun Bandung masih banyak yang abai prokes termasuk pengunjung yang sedang antre bis Bandros tidak menjaga jarak, Ahad (21/11).
Rep: M Fauzi Ridwan Red: Agung Sasongko

REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG -- Sebagian pengunjung yang berada di Taman Alun-Alun Bandung masih abai terhadap protokol kesehatan. Termasuk para pengunjung yang sedang mengantre bis Bandros di Selatan Alun-Alun.

Baca Juga

Pantauan di lapangan, para pengunjung yang hendak memasuki Taman Alun-Alun Bandung di bagian Selatan diperiksa sertifikasi vaksin oleh petugas. Mereka yang bisa memperlihatkan sertifikat vaksin bisa masuk ke area dalam.

Di area taman, sejumlah petugas Satpol PP melakukan pengawasan di beberapa titik. Mereka diantaranya terdapat di area Selatan dan Barat Alun-Alun. Namun sebagian pengunjung masih terlihat abai protokol kesehatan.

Mereka terlihat tidak memakai masker maupun tidak menjaga jarak. Sedangkan pengunjung yang sedang mengantre bis Bandros terlihat tidak menjaga jarak dan terlihat padat.

Salah seorang petugas Satpol PP Kota Bandung, Hendi mengakui masih terdapat pengunjung yang tidak memakai masker dan menjaga jarak. Pihaknya sudah mengimbau dan mengingatkan para pengunjung namun hal tersebut masih terjadi.

"Sudah diingatkan tapi masih ada (tidak pakai masker)," ujarnya saat ditemui di Taman Alun-Alun Bandung, Ahad (21/11). Ia pun mengaku tidak bisa membendung para pengunjung yang hendak masuk ke taman sebab petugas yang mengatur dari instansi lain.

 

Ia melanjutkan kegiatan di Taman Alun-Alun Bandung sendiri dibatasi dari pukul 10.00 Wib hingga pukul 16.00 Wib. Namun di akhir pekan sering terdapat pengunjung yang memaksakan masuk sebelum jam operasional taman.

Terpisah, terkait dengan kebijakan pemerintah pusat yang memutuskan PPKM level 3 di kabupaten kota pada libur natal dan tahun baru (nataru),  Kabid Pertamanan Dinas Perumahan dan Kawasan Permukiman, Pertanahan dan Pertamanan (DPKP3) Kota Bandung, Rikke Siti Fatimah mengatakan belum mengetahui apakah akan berdampak kepada penutupan taman.

 

"Terkait dibuka atau ditutupnya taman pada saat PPKM 3, kita menunggu keputusan pemerintah pusat yang nanti ditindaklanjuti oleh keputusan pemerintah Kota Bandung," katanya.

 
Berita Terpopuler