Prof Hamka Ungkap Penyebab Perang Tabuk 

Perang Tabuk menjadi perang pertama setelah Rasulullah menaklukan Tanah Makkah.

Arab News
Dhat Al-Hajj, Benteng Bersejarah di Tabuk
Rep: Ali Yusuf Red: Agung Sasongko

IHRAM.CO.ID, JAKARTA -- Perang Tabuk menjadi perang pertama setelah Rasulullah menaklukan Tanah Makkah. Peperangan ini dalam Alquran disebut sebagai peperangan pada musim susah (Yaumul Uumsroh), karena ketika itu sedang musim kemarau.

Baca Juga

Prof Hamka mengatakan, penyebab terjadinya perang ini ialah karena terdengar kabar bahwa tentara Romawi telah berkumpul di Syam di bawah pimpinan Raja Romawi, Heraclius, hendak pergi menyerang negara Islam. Karen inilah Rasulullah menguatkan pertahanan untuk melakukan perlawanan terhadap musuh yang menyerang.

"Kemudian, Rasulullah mengatur satu tentara besar berjumlah tidak kurang dari 30 ribu orang yang terdiri dari orang Mekah, Madinah, dan persekutuan persekutuan Arab," ujarnya.

Prof Hamka mengatakan, peperangan ini, selain karena perkara agama, rupanya telah bersifat bangsa dan bangsa. Pada waktu itu bukan main sukarnya dalam perjalanan.

"Sehingga pernah dibunuh satu ekor unta dan diambil air dari dalam lambungnya untuk diminum," katanya.

Sampainya tentara besar yaitu di Tabuk, datanglah kepala kaum Arab Negeri Tabuk yang bernama Yahanah Ibnu Rubah. Ia membuat perdamaian dengan Rasulullah SAW dan mengaku akan membayar jizyah setiap tahun. 
 
"Kemudian, datang pula kepala kaum dari negeri dan negeri Azrah untuk membuat perdamaian dan mengaku takluk dengan membayar jizyah pula," katanya.
 
Sesampainya di Tabuk, Nabi SAW mengutus pahlawan yang gagah berani. Namanya Khalid Ibnu Al Walid, menemui Akidar dan raja kecil di negeri Daumat. 
 
"Raja itu ditawan dan dibawa menghadap Rasulullah SAW, Akidar pun mengaku takluk dan akan membayar jizyah setiap tahun. Kemudian ia disuruh pulang ke negerinya," katanya.
 
Rupanya, waktu itu bertentangan dengan Romawi belum terjadi secara besar-besaran karena tidak berhasil bertemu dengan tentara Romawi. Tentara muslimin hanya beberapa hari saja berada di sana dan setelah menaklukkan beberapa Negeri mereka kembali ke negeri Madinah.
 
"Itulah beberapa perang yang besar dan penting dihadiri oleh Rasulullah SAW kalaupun masih banyak lagi peperangan kecil lainnya, dan peperangan yang Rasul tiada turut hadir," katanya.

 
Berita Terpopuler