Belalai Luka Terjerat, Anak Gajah Mati Setelah Dirawat

Anak gajah yang belalainya luka akibat terjerat mati setelah dirawat di Aceh Besar.

ANTARA/Syifa Yulinnas
Anak gajah liar betina yang terkena jerat berada di klinik pengobatan sebelum proses pengobatan di Pusat Latihan Gajah (PLG) Saree, Aceh Besar, Aceh, Senin (15/11/2021). BKSDA Aceh bersama tim Pusat Kajian Satwa Liar (PKSL) berhasil mengevakuasi seekor anak gajah betina yang diperkirakan berumur 12 bulan setelah mengalami luka serius akibat terkena jerat dibagian tengah belalai pada Minggu (14/11/2021) dikawasan Desa Alue Meuraksa, Kecamatan Teunom, Aceh Jaya.
Red: Reiny Dwinanda

REPUBLIKA.CO.ID, BANDA ACEH -- Seekor anak gajah sumatera yang belalainya terjerat di kawasan hutan Kabupaten Aceh Jaya, Provinsi Aceh beberapa waktu lalu dilaporkan mati. Satwa bernama latin Elephas maxipmus sumatrensis itu tak mampu bertahan meskipun telah menerima perawatan medis selama dua hari di Pusat Latihan Gajah (PLG) Saree, Aceh Besar.

Baca Juga

"Iya tadi pagi saya dikasih kabar bahwa gajahnya sudah mati. Tim dokter juga sedang melakukan nekropsi," kata Kepala Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Aceh Agus Ariyanto di Banda Aceh, Selasa.

Agus menjelaskan, anak gajah sumatera berusia sekitar satu tahun tersebut mati saat dalam proses perawatan medis. Anak gajah itu dirawat dengan kondisi belalai yang nyaris putus akibat terkena jeratan.

Anak gajah tersebut dibawa ke PLG Saree pada Ahad (14/11) lalu. Dengan kondisi belalai yang nyaris putus, gajah kecil itu susah makan dan kondisi tubuhnya kurus.

"Jadi belalainya sudah membusuk, nyaris putus, makanya kami bawa ke sana untuk penanganan medis. Katanya dua hari ini kondisinya cukup bagus, cuma penyebaran infeksinya itu, karena kan sudah lama (terjerat)," kata Agus.

Anak gajah tersebut diselamatkan petugas BKSDA Aceh setelah masyarakat melaporkannya pada Sabtu (13/11). Anak gajah itu tampak bergerak sendiri, terpisah dari rombongan, di wilayah Desa Alue Meuraksa, Kecamatan Teunom, Kabupaten Aceh Jaya dengan kondisi terluka di bagian belalai. Sisa jerat terlihat masih menempel di bagian belalainya. 

Tim yang terdiri dari personel BKSDA Aceh, personel medis, Resort Aceh Jaya dan Conservation Response Unit (CRU) Sampoiniet, Bagian Kesatuan Pengelolaan Hutan Teunom-Kelompok Pengelolaan Hutan I, CRU Aceh, Pusat Kajian Satwa Liar Fakultas Kedokteran Hewan-Universitas Syiah Kuala, serta masyarakat waktu itu langsung melakukan upaya pencarian dalam rangka penyelamatan anak gajah liar tersebut.

Menurut Agus, anak gajah tersebut baru ditemukan pada Ahad, (14/11) sekitar pukul 14.00 WIB di wilayah Desa Alue Meuraksa.

"Tim berhasil menemukan anak gajah liar tersebut dan melakukan upaya pembiusan untuk dapat dilakukan penanganan medis dan pelepasan jerat yang masih menempel di belalainya," kata Agus.

Petugas memperlihatkan belalai anak gajah liar yang belalainya luka terkena jerat di klinik Pusat Latihan Gajah (PLG) Saree, Aceh Besar, Aceh, Senin (15/11/2021). - (ANTARA/Syifa Yulinnas)

Hasil observasi tim medis diketahui bahwa anak gajah liar dengan jenis kelamin betina berusia sekitar satu tahun mengalami luka serius akibat terkena jerat pada bagian tengah belalai. Luka tersebut diperkirakan sudah lama.

"Berdasarkan pertimbangan tim medis bahwa anak gajah liar perlu mendapatkan perawatan medis lanjutan dan harus dievakuasi ke PLG Saree, Aceh Besar," katanya.

 
Berita Terpopuler