Ayah Harus Sedia Telinga Ketika Anak Ingin Bercerita

Ayah harus menyediakan waktu untuk mendengar cerita anaknya.

MGROL100
Ilustrasi ayah dan anak. Ayah harus menyediakan waktu untuk mendengarkan cerita anak.
Red: Reiny Dwinanda

REPUBLIKA.CO.ID, PURWOKERTO -- Akademisi dari Universitas Jenderal Soedirman (Unsoed) Purwokerto, Jawa Tengah, Wisnu Widjanarko, mengingatkan para ayah agar hadir sepenuhnya ketika anak membutuhkannya. Ayah harus menyediakan waktu lebih banyak untuk mendengar cerita dari anak-anaknya.

Baca Juga

"Ayah harus menyediakan telinganya untuk anaknya kapanpun mereka ingin bercerita, karena kehadiran ayah sebagai pendengar sangat memengaruhi psikologis anak," kata dosen komunikasi keluarga, Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (FISIP) Universitas Jenderal Soedirman ini.

Wisnu menjelaskan, ayah memiliki peran penting dalam mendampingi anak-anak mereka, terlebih saat pandemi seperti sekarang ini. Sebab,  masa pandemi tentu sangat berat untuk dilewati anak karena harus mengalami pembatasan aktivitas.

"Peran ayah diperlukan untuk membersamai anak di masa-masa yang tidak mudah," kata Wisnu.

Selain mendengarkan cerita anak, ayah juga perlu memberikan rasa aman dan tenang saat anak merasa gelisah. Pelukan ayah dapat menentramkan anak.

"Termasuk juga memberikan waktu yang lebih banyak untuk beraktivitas bersama dengan keluarga dan anak-anak," ujar Wisnu.

Dengan demikian, menurut Wisnu, anak tidak akan merasa sendirian dalam menghadapi kondisi pandemi. Selain itu, ayah juga perlu memberi pengertian bahwa memang kondisi pandemi tidak mudah dijalani.

"Dengan komunikasi yang asertif, suportif, dan empatik, maka anak tidak gelisah dengan situasi ini," katanya.

Wisnu mengatakan bahwa pada hakikatnya orang tua menjadi teladan bagi anak mereka. Memberikan contoh akan menjadi sangat efektif diterapkan dalam mendidik anak dibandingkan dengan hanya memberikan nasihat.

Terkait aturan pendidikan mengenai protokol kesehatan, Wisnu mengingatkan agar ayah tidak melulu menjelaskan konsekuensi negatif jika itu dilanggar. Sebaliknya, coba kedepankan cerita tentang keuntungan ketika protokol kesehatan ditaati.

"Ayah juga perlu mengedepankan komunikasi yang memberi persepsi kemanfaatan, karena jauh lebih menguatkan dibandingkan semata-mata bicara tentang dampak yang tidak menyenangkan," jelas Wisnu.

 
Berita Terpopuler