Afrika Selatan Kekurangan Donasi Transplantasi Organ

Afrika Selatan merupakan salah satu pemimpin global di bidang transplantasi organ

Reuters
Transplantasi organ.
Rep: Zahrotul Oktaviani Red: Esthi Maharani

IHRAM.CO.ID, JOHANNESBURG -- Afrika Selatan saat ini tengah menyaksikan peningkatan kematian pasien yang sangat membutuhkan transplantasi organ. Yayasan Donor Organ di negara itu menyebut, kondisi memprihatinkan ini kurang lebihnya disebabkan oleh Covid-19.

“Jumlah transplantasi yang dilakukan menurun drastis, dan akibatnya, banyak pasien yang tengah menunggu transplantasi meninggal dunia,” kata kelompok itu dalam sebuah pernyataan email, dikutip di Anadolu Agency, Selasa (16/11).

Yayasan tersebut mengatakan, sebagai akibat dari risiko tinggi infeksi dan penularan Covid-19, saat ini banyak donasi terkait langsung dihentikan. Tak hanya itu, negara tersebut juga menyaksikan pengurangan lebih dari 50 persen dari donor yang meninggal, sejak wabah pandemi ini.

Tak hanya itu, Yayasan Donor Organ ini juga mengatakan selama puncak pandemi, banyak pasien yang menderita virus dirawat di unit perawatan intensif (ICU). Kondisi tersebut membuat tempat tidur ICU sulit tersedia untuk transplantasi atau pemulihan organ, setelah proses transplantasi dilakukan.

Akses menuju rumah sakit juga mengalami keterbatasan, sehingga hampir tidak mungkin bagi para profesional medis merujuk calon donor dan mendapatkan persetujuan dari keluarga terdekat mereka.

Yayasan mengatakan, situasi ini terjadi karena keharusan isolasi dan protokol perlindungan yang membatasi pergerakan, yang ditempatkan selama pandemi Covid-19 di setiap fasilitas medis.

Afrika Selatan selaku negara adidaya regional juga memiliki jumlah konfirmasi infeksi Covid-19 tertinggi di benua itu. Jumlah total kasus yang dikonfirmasi laboratorium mencapai angka lebih dari 2,92 juta, dengan hampir 89.500 kematian dilaporkan.

Negara ini semula merupakan salah satu pemimpin global di bidang transplantasi organ. Mereka pun mengeluarkan kampanye atau dorongan bagi masyarakat untuk mendaftar sebagai donor dan membantu menyelamatkan nyawa manusia lainnya, utamanya pada bulan donor organ, Agustus kemarin.

“Baik transplantasi donor hidup maupun yang meninggal telah sangat terpengaruh. Panurunan donor menciptakan hasil negatif yang semakin parah, utamanya bagi pasien yang membutuhkan transplantasi mendesak dan akan meninggal jika tidak segera ditolong,” kata yayasan tersebut.




Baca Juga

Afrika Selatan memiliki unit transplantasi organ terbaik di benua itu. Saat ini, tercatat ada sekitar 5.000 orang dewasa dan anak-anak Afrika Selatan yang menunggu transplantasi organ maupun kornea yang menyelamatkan jiwa.

Namun, dengan menyebarnya Covid-19 dan dampak pandemi ini, jumlah transplantasi yang bisa dilakukan akan lebih sedikit. Pasien semakin putus asa menunggu lebih lama transplantasi organ yang bisa menyelamatkan nyawa mereka, serta banyak yang dikatakan dalam kondisi kritis selama masa menunggu donor.

Pada 2019, Afrika Selatan melakukan 356 transplantasi organ padat (SOT). Satu tahuns sebelumnya, negara ini melakukan 391 transplantasi. Afrika Selatan memiliki rata-rata 1,8 donor per juta penduduk, yang setara dengan sekitar 100 donor organ di negara itu per tahun.

Lebih lanjut, yayasan tersebut mengatakan agar transplantasi dapat dilakukan, diperlukan donor dengan golongan darah yang cocok. Mereka juga harus memenuhi berbagai kriteria, seperti tipe jaringan dan pencocokan silang antibodi, yang semuanya harus cocok dengan penerima.

“Ini adalah proses yang rumit dan sering kali calon donor dapat didiskualidikasi, jika rumah sakit tidak bisa menemukan penerima yang cocok," ujar mereka.

Oleh karena itu, mengingat kondisi pandemi Covid-19 saat ini, sangat penting agar memastikan kumpulan donor yang tersedia lebih besar daripada penerima, untuk meningkatkan peluang kecocokan donor.

Mereka menekankan, lebih banyak donor organ dan jaringan yang terdaftar, akan membantu meringankan tekanan yang tidak biasa akibat pandemi Covid-19 pada kinerja transplantasi.

Yayasan Donor Organ merupakan kelompok nirlaba nasional, yang bekerja untuk mengatasi kekurangan donor organ dan jaringan di Afrika Selatan, melalui kesadaran dan kampanye edukasi. 

 
Berita Terpopuler