Rezim Assad Penjarakan Petugas Medis Lebih Lama

Petugas medis Suriah telah ditahan, dilecehkan, dan disiksa.

Syrian Civil Defense White Helmets via AP
Rezim Assad Penjarakan Petugas Medis Lebih Lama. Petugas membawa seorang bayi usai serangan rudal di jalanan Kota Nairab, di barat Idlib, Suriah.
Rep: Alkhaledi Kurnialam Red: Ani Nursalikah

REPUBLIKA.CO.ID, DAMASKUS -- Petugas kesehatan di Suriah menjadi orang yang paling lama ditahan oleh rezim Bashar Al-Assad di negara tersebut. Laporan dari Physicians for Human Rights (PHR) menyebut petugas medis menjadi pihak yang paling lama ditahan dibanding alasan lain. 

Baca Juga

Laporan LSM yang berbasis di AS mengungkapkan pada tahun-tahun awal pemberontakan Suriah, petugas kesehatan yang ditahan karena memberikan perawatan kepada pengunjuk rasa yang terluka 91 persen lebih kecil kemungkinannya dibebaskan daripada rekan-rekan mereka yang ditahan karena alasan politik.

Temuan laporan PHR didasarkan pada kumpulan data dari 1.685 penahanan yang terjadi pada tahun 2011 dan 2012 di seluruh Suriah yang disediakan oleh Open Society Justice Initiative, Jaringan Suriah untuk Hak Asasi Manusia (SNHR), dan Pusat Dokumentasi Pelanggaran.

"Rezim berfokus pada penargetan (termasuk petugas kesehatan) karena mereka berada di jantung hukuman, rezim menginginkan mereka lebih dari siapa pun," kata ketua SNHR Fadel Abdul Ghany dilansir dari The New Arab, Sabtu (13/11).

"Rezim Suriah menghancurkan pekerja medis mereka, menangkap ribuan dari mereka dan membunuh ratusan dari mereka, itu telah menyebabkan banyak pekerja medis menjadi ketakutan dan meninggalkan negara itu," tambahnya.

Profesional perawatan kesehatan yang ditahan karena memberikan perawatan kesehatan juga 400 persen lebih mungkin meninggal dalam tahanan daripada rekan-rekan mereka yang ditahan karena alasan politik. Laporan PHR menguraikan penargetan pekerja perawatan kesehatan ini, terutama mereka yang menentang Assad, sebagai cara rezim mengkriminalisasi layanan kesehatan.

 

Basel al-Asfar, seorang ahli bedah saraf Suriah yang berbasis di Idlib yang ditangkap pada tahun 2012 selama dua hari saat sedang bertugas di sebuah rumah sakit di ibu kota Damaskus, mengatakan tentang pengalamannya yang mengerikan dalam penahanan.

"Saya dimasukkan ke dalam sel, yang seharusnya hanya berisi 15 orang, dengan hingga 100 orang, itu benar-benar tidak manusiawi, pasukan rezim tidak peduli jika kami mati, hidup, bernafas, duduk atau berdiri," kata al-Asfar. 

"Saya ditangkap dan disiksa karena saya membantu orang yang tidak bersalah yang disakiti oleh rezim. 20 hari yang saya habiskan di penjara terasa seperti 20 tahun. Mereka juga menangkap dua rekan saya, satu masih hilang tetapi kami mendengar dia meninggal, "tambahnya. 

Setidaknya 500 ribu orang telah tewas dalam konflik Suriah, yang juga mengakibatkan lebih dari 11 juta warga Suriah terlantar secara internal dan internasional, sebagian besar akibat pengeboman rezim Assad di daerah sipil.

 

Profesional perawatan kesehatan di seluruh negeri telah ditahan, dilecehkan, dan disiksa oleh pasukan Presiden Bashar Al-Assad, yang menurut PBB telah secara sewenang-wenang menangkap puluhan ribu warga sipil sejak protes dimulai pada 2011. Lebih dari 3.290 personel medis masih akan tetap ditahan atau dihilangkan secara paksa oleh rezim.

 
Berita Terpopuler