Mencegah Hal Fatal Saat Terjadi Kecelakaan Mobil

Penumpang belakang kerap mengalami cidera yang paling fatal saat kecelakaan.

MgIt03
Ilustrasi Kecelakaan Lalu Lintas
Rep: Eric Iskandarsjah Z Red: Dwi Murdaningsih

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Nyawa pesohor Vannesa Angel terenggut dalam kecelakaan tunggal pada Kamis (4/11). Sebelumnya, ia dan suaminya sempat mengunggah story di media sosial instragram saat mereka tengah melakukan perjalanan menggunakan mobil.

Dari story itu, terlihat bahwa aktris berusia 28 tahun itu duduk pada bangku baris kedua tanpa menggunakan sabuk keselamatan atau seat belt. Oleh karena itu, masyarakat perlu mengambil pelajaran dari kejadian ini.

Baca Juga

Training Director Safety Defensive Consultant (SDCI), Sony Susmana mengatakan, saat ini seluruh mobil yang dipasarkan telah dibekali dengan sejumlah fitur keselamatan, termasuk fitur seat belt pada seluruh bangku.

Tentu, seluruh seat belt itu dihadirkan untuk bisa digunakan oleh tiap pengendara saat melakukan perjalanan. "Seat belt adalah fitur primer yang didesain untuk menjaga agar pengendara tetap berada dalam bangku saat kondisi apapun," kata Sony kepada Republika.co.id beberapa waktu lalu.

Artinya, seat belt bisa mengurangi fatalitas saat terjadi kecelakaan. Mengingat, saat terjadi kecelakaan, pengendara sangat berpotensi untuk mengalami dorongan gravitasi atau G-force yang sangat kuat sehingga membuat pengendara bisa terpelanting ke segala arah.

"Tanpa seat belt, pengendara bisa menjadi seperti sebuah biji karambol yang akan terpental kemana-mana apalagi jika mobil terguling. Bahkan, pengendara juga bisa terpental ke luar dari mobil," ujarnya.

Kemungkinan pengendara terpental keluar dari mobil sendiri bisa terjadi meski pintu mobil sedang dalam keaadaan terkunci. Menurutnya, sistem penguncian pintu mobil bisa tak bekerja secara optimal saat mobil mengalami benturan keras yang menimbulkan ubahan struktur dalam sistem pengunci pintu mobil.

Bahkan, kerasnya benturan saat terjadi kecelakaan juga bisa membuat pintu mobil terlepas. Dia sangat menyarankan agar penumpang di bangku belakang selalu menggunakan seat belt. "Hal ini sangat penting karena berdasar kecelakaan yang selama ini terjadi, penumpang belakang kerap mengalami cidera yang paling fatal," ucap dia.

Terlebih, biasanya penumpang menggunakan waktu senggangnya di dalam kendaraan untuk tidur. Kondisi ini pun membuat penumpang tidak sigap saat terjadi kecelakaan.

Artinya, penumpang itu akan sangat terkejut dan tak sempat berpegangan saat terjadi kecelakaan. Di situlah seat belt bisa membantu penumpang tersebut agar tetap dapat berada pada posisi yang lebih aman meski tak sempat berpegangan.

Selain itu, Sony mengatakan bahwa pengendara yang membawa anak kecil harus selalu memperhatikan kecepatan kendaraan yang dibawanya untuk keselamatan sang anak yang ada di dalam kendaraan. Meski jalan yang dilalui itu kosong bukan berarti bisa menginjak gas lebih dalam tanpa memikirkan orang-orang yang ada di dalamnya. Anak-anak juga diwajibkan duduk dengan car seat atau children seat mereka.

"Ketika ada anak kecil, bahwa kecepatan yang ideal adalah 60-80km/h," ungkap Sony.

 

Secara regulasi, saat ini pengendara yang diwajibkan untuk menggunakan sabuk keselamatan adalah pengemudi dan penumpang depan. Kasubdit Gakkum Ditlantas Polda Metro Jaya AKBP Argo Wiyono mengatakan, regulasi itu tertuang dalam pasal 106 ayat (6) UU LLAJ yang menyatakan bahwa setiap orang yang mengemudikan kendaraan bermotor beroda empat atau lebih di jalan dan penumpang yang duduk di sampingnya wajib mengenakan sabuk keselamatan.

Meski demikian, ia tetap menyarankan agar penumpang belakang juga menggunakan seat belt. "Demi keselamatan penumpang belakang, kami sangat menganjurkan agar penumpang juga menggunakan seat belt," kata Argo Wiyono kepada Republika.co.id, Rabu (10/11).

Dia berharap agar seluruh penumpang bisa meningkatkan kesadaran akan keselamatan dengan mengenakan seat belt. Mengingat, lanjut dia, telah banyak kecelakaan fatal yang membuat pengendara terlempar dari kendaraan karena tak mengenakan sabuk pengaman.

Anjuran itu pun disampaikan oleh Mercedes Benz yang jadi salah satu pabrikan yang  memperhatikan keselamatan pengendara. Deputy Director Sales Operation and Product Management PT Mercedes Benz Distribution Indonesia (MBDI), Karyanto Hardjosoemarto mengatakan, hal ini perlu diperhatikan karena seat belt adalah fitur keleselmatan utama.

"Kami sangat menganjurkan agar penumpang belakang selalu menggunakan seat belt. Karena jika tidak menggunakanya, maka akibatnya bisa fatal saat terjadi kecelakaan," kata Karyanto kepada Republika.co.id.

Mercedes Benz juga memperhatikan keselamatan penumpang belakang lewat sejumlah fitur lain. Contohnya, pada produk S-Class yang ditawarkan dengan harga sekitar 2,5 miliar. Karena, mobil rakitan Wanaherang, Bogor, Jawa Barat ini telah dilengkapu dengan airbag belakang yang dapat sangat mengurangi benturan pada kepala dan bahu penumpang kursi belakang saat terjadi kecelakaan.

 
Berita Terpopuler