Pfizer Berencana Minta Izin Brasil Vaksinasi Anak 5-11 Tahun

Jika disetujui, anak-anak Brasil usia 5-11 tahun akan dapat vaksin Covid-19 Pfizer.

AP/David Zalubowski
Vaksin Covid-19 Pfizer, Cormirnaty. Pfizer-BioNTech akan mengajukan permohonan izin agar vaksinnya bisa digunakan anak usia 5-11 tahun di Brasil.
Red: Reiny Dwinanda

REPUBLIKA.CO.ID, BRASILIA -- Pfizer Inc berencana mengajukan permohonan izin penggunaan vaksin Covid-19 buatannya pada anak-anak usia lima hingga 11 tahun di Brasil. Hal itu diumumkan badan kesehatan Brasil, Anvisa, Selasa (9/11), setelah melakukan pertemuan dengan perusahaan Amerika Serikat itu.

Perwakilan Pfizer bertemu dengan Anvisa untuk menyampaikan data teknis sebelum secara resmi menyampaikan permohonan tersebut, menurut Anvisa melalui pernyataan. Anvisa menyatakan, dosis bagi anak berusia lima tahun sampai 11 tahun akan lebih rendah dibandingkan dengan dosis untuk anak di atas usia 12 tahun sehubungan dengan suatu formula baru yang dikembangkan oleh perusahaan tersebut.

Vaksin yang dikembangkan Pfizer bersama BioNTech, Comirnaty telah terdaftar di Brasil sejak Februari. Ini merupakan satu-satunya vaksin yang diizinkan digunakan di Brasil pada anak berusia 12 tahun ke atas.

Belum ada perusahaan lain yang mengajukan permohonan penggunaan vaksin pada penduduk di bawah usia 18 tahun. Sementara itu, menurut data Kementerian Kesehatan Brasil, orang yang meninggal di negara itu akibat Covid-19 jumlahnya hampir mencapai 610 ribu jiwa.

Dibandingkan dengan negara-negara di seluruh dunia, Brasil berada di urutan ketiga negara dengan kasus infeksi terbanyak, setelah AS dan India. Angka kematian di Brasil akibat Covid-19 merupakan yang tertinggi kedua di dunia.

Sementara itu, Uni Emirat Arab (UEA) telah menyetujui penggunaan vaksin Covid-19 Pfizer-BioNtech untuk anak-anak berusia lima hingga sebelas tahun. Sebelumnya, satu-satunya vaksin yang telah disetujui untuk disuntikkan pada anak-anak di bawah 12 tahun adalah Sinopharm. Vaksin tersebut dapat disuntikkan untuk usia tiga hingga 17 tahun.

"Hasil studi klinis menunjukkan vaksin tersebut aman dan telah memberikan respons imun yang kuat kepada anak-anak antara usia lima dan sebelas tahun," kata Kementerian Kesehatan UEA dalam sebuah pernyataan.

Baca Juga

Orang dengan penyakit kronis yang sebelumnya menerima Pfizer-BioNtech atau vaksin Sputnik yang dikembangkan Rusia sekarang bisa mendapatkan suntikan ketiga. Sebelumnya, pemerintah telah memberikan dosis penguat kepada orang-orang yang divaksinasi lengkap dengan vaksin Sinopharm.

 

Pekan lalu, Badan Pengendalian dan Pencegahan Penyakit (CDC) Amerika Serikat mendukung penggunaan vaksin Pfizer pada anak berusia lima hingga 11 tahun. FDA mengizinkan dosis 10 mikrogram vaksin Pfizer pada anak kecil, lebih rendah dari 30 mikrogram dalam vaksin asli untuk mereka yang berusia 12 tahun ke atas.

Penasihat di panel FDA mengatakan dosis yang lebih rendah dapat membantu mengurangi beberapa efek samping yang jarang terjadi setelah memperhatikan tingkat peradangan jantung atau miokarditis, yang telah dikaitkan dengan vaksin Pfizer dan Moderna, terutama pada anak.

Sementara itu, Pfizer-BioNTech telah meminta Badan Pengawas Makanan dan Obat-obatan AS (FDA) untuk menyetujui pemakaian dosis penguat (booster) bagi warga di atas usia 65 tahun serta kalangan orang yang berisiko tinggi terpapar virus corona tipe baru (SARS-CoV-2) di tempat kerja mereka.

Panel penasihat FDA pada September menolak permintaan Prizer untuk menyetujui penggunaan booster bagi semua orang yang berusia di atas 16 tahun. Menurut panel tersebut, masih diperlukan lebih banyak data soal keamanan vaksin itu, terutama menyangkut risiko radang jantung (miokarditis) pada orang-orang berusia muda.

 
Berita Terpopuler