Lima  Hal yang Harus Dilakukan Ketika Depresi

Ketika menderita depresi, Islam pun memiliki cara menghadapinya

Fakeelvis @Flickr
depresi. Ilustrasi
Rep: Ratna Ajeng Tedjomukti Red: Agung Sasongko

IHRAM.CO.ID, JAKARTA -- Dilansir di aboutislam.net, Depresi adalah sindrom klinis yang mengekspresikan dirinya dalam suasana hati yang mudah tersinggung, kehilangan minat dan kesulitan dalam berpikir dan konsentrasi. Pasien depresi dapat melakukan bunuh diri. 

Baca Juga

Neurosis obsesif kompulsif ditandai dengan tergganggunya pikiran yang memicu kecemasan, kadang-kadang disertai dengan impuls berulang untuk melakukan tindakan sukarela tertentu yang mungkin tidak diinginkan.

Gangguan kejiwaan yakni [depresi dan gangguan obsesif kompulsif] dapat disebabkan oleh sinyal elektrokimia yang tidak diinginkan yang diberikan oleh neuron sel otak karena kekurangan atau metabolisme abnormal dari satu atau lebih dari sembilan pemancar saraf berikut, yaitu . serotonin (5-hydroxy-tryptamine), dopamin, gaba (gamma amino-butyric acid), glisin, asam glutamat, asam aspartat, asetil kolin, nor-epinefrin, dan zat P (peptida).

Ketika menderita gangguan ini, Islam pun memiliki cara menghadapinya, diantaranya:

Pertama, yakinlah bahwa ini adalah takdir Allah SWT,

Setiap orang datang ke dunia ini tidak memiliki pilihan dan membawa takdirnya. Seperti yang disebutkan dalam surat Al Qasas ayat  68,

وَرَبُّكَ يَخْلُقُ مَا يَشَاءُ وَيَخْتَارُ ۗ مَا كَانَ لَهُمُ الْخِيَرَةُ ۚ سُبْحَانَ اللَّهِ وَتَعَالَىٰ عَمَّا يُشْرِكُونَ

Dan Tuhanmu menciptakan dan memilih apa yang Dia kehendaki. Bagi mereka (manusia) tidak ada pilihan. Mahasuci Allah dan Mahatinggi Dia dari apa yang mereka persekutukan.

Kedua, menerima takdir dapat dijadikan sebagai pelipur lara dalam banyak situasi stres. Allah berfirman dalam surat As Syura ayat 49, 

لِلَّهِ مُلْكُ السَّمَاوَاتِ وَالْأَرْضِ ۚ يَخْلُقُ مَا يَشَاءُ ۚ يَهَبُ لِمَنْ يَشَاءُ إِنَاثًا وَيَهَبُ لِمَنْ يَشَاءُ الذُّكُورَ

Milik Allahlah kerajaan langit dan bumi; Dia menciptakan apa yang Dia kehendaki, memberikan anak perempuan kepada siapa yang Dia kehendaki, dan memberikan anak laki-laki kepada siapa yang Dia kehendaki,

 

Ketiga, Allah, tidak seperti kita, tidak dapat dipertanyakan atas perbuatan-Nya. Al-Qur'an mengatakan dalam surat Anbiyaa ayat 23,

لَا يُسْأَلُ عَمَّا يَفْعَلُ وَهُمْ يُسْأَلُونَ

Dia (Allah) tidak ditanya tentang apa yang dikerjakan, tetapi merekalah yang akan ditanya 

Keempat, Allah SWT menganugerahkan karunia-Nya pada semua, dengan bagian yang berbeda, sesuai dengan kehendak dan rencana-Nya, seperti yang dikatakan Al-Qur'an dalam surat Al-Israa ayat 21,

انْظُرْ كَيْفَ فَضَّلْنَا بَعْضَهُمْ عَلَىٰ بَعْضٍ ۚ وَلَلْآخِرَةُ أَكْبَرُ دَرَجَاتٍ وَأَكْبَرُ تَفْضِيلًا

Perhatikanlah bagaimana Kami melebihkan sebagian mereka atas sebagian (yang lain). Dan kehidupan akhirat lebih tinggi derajatnya dan lebih besar keutamaannya.

Kelima, kita harus bersyukur kepada Allah, baik dalam kesulitan dan kelpangan, seperti yang dikatakan Al-Qur'an surat Hud ayat 11,

إِلَّا الَّذِينَ صَبَرُوا وَعَمِلُوا الصَّالِحَاتِ أُولَٰئِكَ لَهُمْ مَغْفِرَةٌ وَأَجْرٌ كَبِيرٌ

kecuali orang-orang yang sabar, dan mengerjakan kebajikan, mereka memperoleh ampunan dan pahala yang besar.

 
Berita Terpopuler