Palestina: Pembongkaran Masjid Langgar Norma dan Kemanusiaan

Pembongkaran masjid di Tepi Barat langgar norma dan kemanusiaan.

AP / Nasser Nasser
Seorang lelaki Palestina melepas sepatunya dengan tembok yang terbakar saat memasuki sebuah masjid di el-Bireh, dekat kota Ramallah, Tepi Barat, Senin (27/7/2020).
Rep: Meiliza Laveda Red: Agung Sasongko

IHRAM.CO.ID, RAMALLAH -- Kementerian Wakaf dan Urusan Agama Palestina menyatakan, pembongkaran masjid oleh Israel di Duma telah melanggar norma-norma internasional dan kemanusiaan.  

Baca Juga

“Tindakan ini jelas merupakan tantangan bagi  umat Islam dan itu mengharuskan kita untuk mengambil sikap serius untuk mencegah terulangnya dan perluasan pendudukan ini,” kata Wakil Kementerian Wakaf Husam Abu Al-Rub  Abu Al-Rub dalam sebuah pernyataan.

Abu Al-Rub meminta komunitas internasional dan lembaga-lembaga keagamaan untuk mencegah adanya pelanggaran lebih lanjut terhadap tempat ibadah di Palestina. Di bawah Kesepakatan Oslo 1995 antara Israel dan Otoritas Palestina (PA), Tepi Barat yang diduduki termasuk Yerusalem timur, dibagi menjadi tiga bagian, yaitu area A, B dan C.

Dilansir Middle East Eye, Jumat (5/11), mayoritas wilayah Duma berada di bawah area C yang sepenuhnya dikelola oleh Israel. Israel yang mempertahankan kebijakan perluasan pemukiman di Tepi Barat dan Yerusalem Timur, tidak mengizinkan warga Palestina untuk membangun di Yerusalem Timur dan Area C.

Kebijakan tersebut telah mendorong Palestina untuk membangun tanpa surat resmi, menghadapi denda berat, dan risiko pembongkaran. Untuk masjid pun, tidak jelas apakah sudah diberikan izin pembangunan.

 

 

Area C adalah rumah bagi lebih dari 300 ribu warga Palestina yang sebagian besar adalah orang Badui dan komunitas penggembala. Mayoritas dari mereka tinggal di tenda, karavan, dan gua. Hukum internasional memandang Yerusalem Timur dan seluruh Tepi Barat sebagai wilayah pendudukan dan menganggap semua pembangunan pemukiman Israel di sana ilegal.

 

Menurut Kantor PBB untuk Koordinasi Urusan Kemanusiaan (OCHA), pada Juli, Israel telah menghancurkan 291 rumah Palestina dan 130 bangunan kemanusiaan di Tepi Barat sejak Januari dan menggusur 592 orang, 320 di antaranya adalah anak-anak. 

 
Berita Terpopuler