Autoimun Kulit: Atasi Penyakitnya Dulu Baru Pakai Skincare

Pengidap autoimun kulit perlu memahami skincare tak mengobati masalah kulitnya.

Republika/Darmawan
Perawatan kulit di klinik kecantikan. Pengidap autoimun kulit perlu memahami bahwa semakin banyak zat atau produk yang digunakan untuk kulitnya, maka potensi mencetuskan iritasi juga kian tinggi.
Rep: Umi Nur Fadhilah Red: Reiny Dwinanda

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pengidap autoimun kulit perlu berhati-hati dalam menggunakan produk perawatan kulit. Mereka harus mengatasi kondisinya terlebih dahulu sebelum menggunakan skincare.

"Lakukan pengobatan terlebih dahulu sampai kondisi terkontrol," kata dokter spesialis kulit dan kelamin Amelia Soebyanto dalam acara webinar "Kenali Autoimun Kulit yang Kerap Muncul Selama Pandemi", Rabu (3/11).

Amelia mengingatkan, pengidap autoimun kulit perlu memahami bahwa semakin banyak zat atau produk yang digunakan untuk kulitnya, maka potensi mencetuskan iritasi juga kian tinggi. Karena itu, dia menyarankan sebisa mungkin meminimalisir produk perawatan kulit terlebih dahulu.

Menurut Amelia, penggunaan pelembap bisa menjadi alternatif untuk digunakan sehari-hari. Produk seperti ini dapat mengurangi keluhan gatal.

Baca Juga

"Dengan moisturizer, kulit menjadi lebih lembap dan terkontrol dibandingkan pakai skincare yang tak tahu bahannya apa,” ujar Amelia yang praktik di Klinik Pramudia.

Amelia menyarankan pasien autoimun kulit memilih pelembap untuk kulit sensitif. Sebab, produk untuk kulit sensitif memiliki kandungan bahan yang tingkat iritasinya lebih rendah dan bersifat hipoalergenik.

"Kalau mau cari pelembap, cari yang ada keterangan hipoalergenik dan untuk kulit sensitif," kata Amelia.

Sebelum memilih menggunakan pelembap, dr Anthony Handoko SpKK mengingatkan pengidap autoimun kulit untuk memastikan bahwa penyakitnya itu sudah dalam tahap perawatan, bukan lagi pengobatan. Mengapa begitu?"Mereka harus berobat dulu agar tak lebih parah, pemberian moisturizer lebih ke perawatan saja," ujar CEO Pramudia itu.

Anthony mengatakan, perawatan kulit itu bisa dilakukan jika kondisi penyakit sudah lebih baik atau sehat. Terapi untuk kulit jauh lebih penting.

Anthony menjelaskan, skin treatment ini adalah bentuk pengobatan, baik itu dengan obat oles, minum, atau terapi sinar. Setelah penyakit terkontrol baik, maka pasien bisa memakai produk perawatan kulit, tetapi dengan rekomendasi dokter.

"Kalau ada penyakit kulit, solusinya bukan skincare dulu. Produk perawatan kulit bukan untuk pengobatan, itu untuk kulit tak bermasalah, autoimun kulit harus diberikan skin treatment,” ujar Anthony.

 
Berita Terpopuler