Arab Saudi Ingin Tingkatkan Perdagangan dengan Negara Islam

Arab Saudi mempunyai misi diversifikasi ekonomi.

AP/Amr Nabil
Arab Saudi Ingin Tingkatkan Perdagangan dengan Negara Islam. Raja Arab Saudi Salman.
Rep: Kiki Sakinah Red: Ani Nursalikah

REPUBLIKA.CO.ID, Oleh: Kiki Sakinah

Baca Juga

MADINAH -- Menteri Perdagangan dan Ketua Dewan Direksi Organisasi Standar, Metrologi, dan Kualitas Saudi (Saudi Standards, Metrology, and Quality Organization/SASO) Majid Bin Abdullah Al-Qasabi menegaskan niat Arab Saudi bergerak maju menuju diversifikasi ekonomi. Selain itu, meningkatkan pertukaran perdagangan dengan negara-negara Islam dan negara sahabat untuk menjamin pertumbuhan ekonomi yang stabil dan seimbang.

Dia juga menyuarakan aspirasi Kerajaan Arab Saudi untuk menerjemahkan upaya Standards and Metrology Institute for Islamic Countries (SMIIC) dan institusi Islam lainnya untuk berkontribusi mengembangkan industri dan meningkatkan tingkat pertukaran perdagangan ke tingkat yang dibayangkan. Peningkatan ini diharapkan sesuai dengan aspirasi dan ambisi para pemimpin dan masyarakat Islam.

Hal itu disampaikannya pada sesi perdana pertemuan Majelis Umum SMIIC, yang diadakan di King Salman International Convention Center di Madinah. Acara itu turut dihadiri oleh para pejabat dari Organisasi Kerja Sama Islam (OKI), Akademi Fiqih Islam Internasional, dan Organisasi Standardisasi Dewan Kerja Sama Teluk, serta perwakilan dari beberapa negara Islam.

Ia menyampaikan tentang besarnya tantangan yang dihadapi perekonomian global sebagai akibat dari pandemi virus corona baru (Covid-19) dan tanggung jawab besar yang diemban di pundak mereka untuk mengembangkan kualitas, keamanan produk, dan layanan. Langkah tersebut diambil untuk meningkatkan level perdagangan di antara negara-negara Islam dan mendukung pertumbuhan dan keragaman ekonomi Islam.

Hal itu menurutnya mengharuskan mereka mengerahkan lebih banyak upaya dan menawarkan visi yang lebih konstruktif yang akan mendukung integrasi di antara negara-negara anggota dalam Organisasi Kerja Sama Islam. "Saya memanfaatkan kesempatan ini, di hadapan para pemimpin kegiatan standardisasi di negara-negara Islam, untuk memastikan pentingnya fase ini dan menyoroti pentingnya merevisi rencana strategis kami dengan cara yang mendukung tahap pemulihan dari pandemi, dan memungkinkan kami untuk secara efektif menangani perkembangan dan perubahan teknologi yang cepat dalam prioritas yang jelas dan target yang akurat," kata Al Qasabi, dilansir di Saudi Gazette, Rabu (3/11).

Gubernur SASO dan Ketua SMIIC Saad Bin Othman Al-Kasabi menyatakan bangga dengan upaya Arab Saudi selama beberapa tahun terakhir ketika memimpin kepresidenan SMIIC dan atas keputusan yang direalisasikan. Dalam hal ini, Saudi berjanji terus bekerja mendukung upaya ini dan mempertahankan keuntungan dari kerja sama Islam yang telah dicapai selama beberapa tahun terakhir.

Gedung-gedung bertingkat di Riyadh, Arab Saudi. - (SPA)

Arab Saudi juga terus berupaya membina integrasi dan kerja sama di antara negara-negara anggota. Sekretaris Jenderal OKI Yousef Bin Ahmad Al-Othaimeen, dalam pidato yang disampaikan atas namanya oleh Asisten Sekretaris Jenderal OKI Bidang Ekonomi Ahmad Kawesa Sengendo, meminta semua negara Islam lebih berupaya dan bersiap untuk mengikuti perkembangan dari pasar produk halal yang nilainya diperkirakan mencapai 11,2 triliun dolar AS pada 2028.

Menteri Federal Pakistan untuk Sains dan Teknologi Shibli Faraz mengucapkan terima kasih kepada Kerajaan Arab Saudi yang telah menjadi tuan rumah pertemuan SMIIC. Dalam hal ini, meninjau peran utama yang dimainkan oleh organisasi standar dan metrologi itu dalam mendukung dan memberdayakan perdagangan di antara berbagai negara di dunia.

Sekretaris Jenderal Organisasi Standardisasi Dewan Kerja Sama Teluk Saud Bin Nasser Al-Khusaibi menekankan pentingnya koordinasi dan upaya pencocokan untuk menyatukan standar, prosedur verifikasi dan akreditasi bersama. Dengan demikian, menghilangkan hambatan teknis yang dihadapi gerakan perdagangan dengan cara yang berkontribusi untuk mendukung pertukaran perdagangan dan melindungi kesehatan masyarakat, konsumen dan lingkungan.

Kabinet, yang diketuai oleh Penjaga Dua Masjid Suci Raja Salman dan perdana menteri membahas keseluruhan kerja KTT Pemimpin G20 yang diadakan baru-baru ini di Roma, Italia. Hal lain yang dibahas adalah penegasan Kerajaan selama KTT melanjutkan peran utamanya di bidang ekonomi dan kesehatan. kebangkitan dan pemulihan dari krisis global serta keinginan Kerajaan memperkuat aksi multilateral untuk mencapai kemakmuran di negara-negara G20 dan seluruh dunia.

Dalam sesi virtual Dewan Menteri Raja Salman, pada awalnya, memberi penjelasan kepada Kabinet tentang isi dari dua panggilan telepon yang dilakukan kepada Raja Hamad Bin Isa Al Khalifa dari Kerajaan Bahrain dan kepada Sheikh Nawaf Al-Ahmad Al- Jaber Al-Sabah, Emir Negara Kuwait. Dia menyatakan panggilan telepon menekankan solidaritas dan hubungan yang mengakar di antara negara-negara dan masyarakat Dewan Kerja Sama Teluk (GCC) untuk negara-negara Arab.

Dalam sebuah pernyataan kepada Saudi Press Agency (SPA), Selasa (2/11), Pj Menteri Media Majid Bin Abdullah Al-Qasabi mengatakan Kabinet meninjau pertemuan dan pembicaraan baru-baru ini yang terjadi antara Arab Saudi dan sejumlah negara dengan tujuan mengembangkan dan mempererat hubungan di berbagai bidang.

Satu Kanal Penempatan Kerja di Arab Saudi - (ihram.co.id)

 
Berita Terpopuler