Pembangunan Bendungan Margatiga Terus Dikebut 

Proyek bendungan menggunakan dana Rp 846,65 miliar dengan skema multiyears contract.

Republika/Rahayu Subekti
Bendungan Margatiga di Lampung Timur ditargetkan selesai dibangun pada akhir 2021. Saat ini progres fisik Bendungan Margatiga sudah mencapai 84,59 persen.
Rep: Rahayu Subekti Red: Friska Yolandha

REPUBLIKA.CO.ID, LAMPUNG -- Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) terus mengebut pembangunan Bendungan Margatiga di Lampung Timur. Bendungan tersebut ditargetkan selesai dibangun pada akhir 2021. Kepala Balai Besar Wilayah Sungai (BBWS) Mesuji Sekampung Alexander Leda mengatakan saat ini progres fisik Bendungan Margatiga sudah mencapai 84,59 persen. 

"Ini lebih cepat dari timeline proyek yang dipatok sebesar 83,09 persen," kata Alexander saat ditemui di kantor BBWS Mesuji Sekampung, Selasa (2/11). 

Alexander mengakui, meskipun akhir Desember 2021 pembangunan fisiknya ditargetkan rampung, namun terdapat area genangan yang masih belum dikerjakan. Area genangan tersebut seluas 2.300 hektare belum bisa dikerjakan akibat masalah pembebasan lahan yang belum selesai.

Hanya saja, Alexander optimistis lahan tersebut dapat selesai dengan cepat. "Cepat, mungkin dalam rentang waktu tiga bulan atau kuartal I 2022, masalah pembebasan lahan ini sudah bisa diselesaikan," jelas Alexander. 

Untuk proses percepatan pembebasan lahan, Alexander memastikan BBWS Mesuji Sekampung telah menempatkan staf hingga 20 orang di kantor Dinas Agraria dan Tata Ruang (ATR) setempat. Dia menuturkan, staf tersebut ditugaskan membantu para petugas melakukan pemeriksaan data terkait status surat tanah agar bisa segera dibebaskan.

"Pemeriksaan berkas hingga ribuan itu butuh waktu sehingga betapa rigitnya mengurus berkas tanah," tutur Alexander.

Alexander menambahkan, proyek bendungan tersebut menggunakan dana sebesar Rp 846,65 miliar dengan skema multi years contract (MYC). Untuk supervisi dilaksanakan oleh PT Yodya Karya (Persero) dan PT Wiratman secara KSO.

 

"Untuk realisasi keuangan terhadap proyek MYC ini telah mencapai 85,75 persen," ujar Alexander.

Bendungan Margatiga dikerjalan dengan skema Kerja Sama Operasional (KSO) oleh PT Waskita Karya (Persero) Tbk dan PT Adhi Karya (Persero) Tbk. Bendungan tersebut mampu meningkatkan intensitas tanam di daerah Jabung, bahkan hingga 200 persen. Dengan adanya bendungan tersebut, produktivitas pertanian di wilayah Lampung Timur nantinya juga akan meningkat demi mewujudkan produksi padi sebanyak tiga juta ton per tahun.

Bendungan tersebut juga mampu mengoptimalkan pemanfaatan air Sungai Way Sekampung, khususnya di bagian hilir. Bendungan Margatiga terintegrasi dengan dua bendungan lainnya yaitu Bendungan Way Sekampung yang baru saja diresmikan pada 2 September 2021 oleh Presiden Joko Widodo dan Bendungan Batutegi yang sudah selesai sejak 2004. 

Sebelumnya, Direktur Jenderal Sumber Daya Air (SDA) Jarot Widyoko mengatakan fungsi dari Bendungan Margatiga termasuk kategori multipurpose. Nantinya terdapat fungsi irigasi, air baku, dan pengendali banjir. 

"Dengan cepat selesainya bendungan ini, fungsi dari bendungan ini akan dapat segera dirasakan oleh masyarakat," tutur Jarot beberapa waktu lalu. 

 

Bendungan Margatiga yang memiliki kapasitas tampung 42,31 juta meter kubik diproyeksikan akan mengairi lahan irigasi seluas 16.588 hektare. Penyediaan air irigasi dapat meningkatkan intensitas tanam daerah irigasi Jabung hingga 200 persen.

 
Berita Terpopuler