Perbedaan Mendirikan dan Melaksanakan Sholat

Sesungguhnya sholat itu mencegah dari (perbuatan-perbuatan) keji dan mungkar.

ABDAN SYAKURA/REPUBLIKA
Perbedaan Mendirikan dan Melaksanakan Sholat
Rep: Rossi Handayani Red: Ani Nursalikah

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Di antara manusia ada yang senantiasa mendirikan sholat dan ada pula melaksanakan sholat. Ada perbedaan maksud antara mendirikan dan melaksanakan sholat.

Baca Juga

Dikutip dari buku Jangan Takut Hadapi Hidup karya Dr Aidh Abdullah Al-Qarny, Allah Subhanahu wa Ta'ala berfirman, "... dan mereka yang mendirikan sholat..." (QS Al-Baqarah ayat tiga).

Setiap kali Allah Subhanahu wa Ta'ala menyebutkan kata "mukmin" Allah Subhanahu wa Ta'ala juga menyebut kata "mendirikan sholat," dan di mana terdapat kata "melaksanakan sholat" disana terdapat kata "munafik."

Hal yang demikian itu dikarenakan manusia terbagi menjadi dua golongan. Pertama, golongan orang yang mendirikan sholat. 

Kedua, golongan orang yang melaksanakan sholat. Siapa yang hanya melaksanakan sholat, maka kemungkaran, kedurjanaan dan kekejian tidak akan bisa terlepas dari kebiasaannya. Berbeda bagi mereka yang mendirikan sholat, maka sholatnya akan melepaskan dirinya dari perbuatan mungkar, kedurjanaan dan perbuatan keji. 

Allah Subhanahu wa Ta'ala berfirman, 

اِنَّ الصَّلٰوةَ تَنْهٰى عَنِ الْفَحْشَاۤءِ وَالْمُنْكَرِ

"Sesungguhnya sholat itu mencegah dari (perbuatan-perbuatan) keji dan mungkar...." (QS. Al-Ankabut ayat 45).

Mungkin kamu akan bertanya, "Mengapa banyak manusia yang sholat, tapi mereka juga melakukan kemungkaran, mengonsumsi obat-obatan terlarang, mencuri dan melakukan perzinaan?" Jawabannya adalah, "Karena mereka baru pada tahap melaksanakan sholat, belum sampai pada tahap mendirikan shalat."

Salah seorang ulama berkata, yang dimaksud dengan mendirikan (sholat) adalah pelaksanaan sholat yang dilakukan dengan disertai keikhlasan, kekhusyukan, dan penghayatan atas setiap kalimat yang diucapkan dalam sholat mulai dari takbir, ruku, sujud sampai salam. 

 

 
Berita Terpopuler