Ormas Keagamaan Harus Satukan Umat

Organisasi keagamaan memiliki keleluasaan yang lebih dibandingkan partai politik.

Humas Pemprov Sumbar
Gubernur Sumbar Mahyeldi.
Rep: Febrian Red: Agung Sasongko

IHRAM.CO.ID, PADANG -- Gubernur Sumatera Barat Mahyeldi  menilai organisasi keagamaan memiliki keleluasaan yang lebih dibandingkan partai politik. Menurut Mahyeldi, ormas harus tampil untuk menjadi pemersatu umat di tengah kondisi krisis akibat pandemi dan adanya indikasi pengaburan ajaran Islam dari penganutnya.

Baca Juga

"Partai politik meski berlatar belakang agama, namun masih ada resistensi ada sebagian umat. Namun organisasi kemasyarakatan bisa lebih diterima sehingga lebih leluasa untuk memberikan pencerahan dan menyatukan umat," kata Mahyeldi, saat menghadiri acara pelantikan pengurus DPW Persatuan Ummat Islam (PUI) Sumatra Barat di Auditorium Gubernuran, Ahad (24/10).

Menurutnya Ormas keagamaan bisa mengisi kekosongan pembinaan umat. Saat ini pada banyak tempat di Sumbar masih membutuhkan peran kader yang memahami agama untuk menghidupkan dan mensyiarkan ajaran islam di tengah masyarakat.

"Banyak daerah butuh bimbingan. Banyak kelompok masyarakat butuh penguatan keislaman. Kami pernah mengunjungi daerah pada waktu magrib. Masjidnya bagus tapi tidak ada yang jadi muazin, tidak ada yang jadi imam," katanya.

 

 

Ia berharap hadirnya PUI di Sumbar bisa mengisi kekosongan-kekosongan itu dan menjadi perekat potensi umat yang ada di masyarakat.

Ketua Umum PUI, Nurhasan Zaidi, mengatakan organisasi itu sebenarnya pernah ada di Sumbar tetapi tidak berkembang. Karena itu saat ini kembali diperbarui kepengurusannya dengan harapan bisa segera memberikan bakti bagi umat.

 

"Cikal bakal PUI sebenarnya sudah ada sejak 1911 dan dilegalisasi pada 1917. Namun belum menggunakan nama PUO. Penggabungan dengan organisasi besar lain yang kemudian menjadi PUI terjadi pada 69 tahun lalu," ujar Zaidi.

 
Berita Terpopuler