Sejarah Indonesia Kerajaan Centris dan Kuasa Adat Vs Belanda

Sejarah Indonesia memang masih banyak masalah dan kekurangan.

Istimewa
Pertempuran pasukan Sultan Agung lawan VOC di Batavia
Red: Muhammad Subarkah

REPUBLIKA.CO.ID, Oleh Ridwan Saidi, Politisi Senior, Sejarawan dan Budayawan Betai.

1. Perang Diponegoro (1825-1830): 

Kesultanan Mataram tak terlibat peperangan ini. Alasan perang Belanda ingin rampas tanah adat.

Perang berjalan lima tahun. Adat identik dengan rakyat. Ini perang rakyat semesta. Diponegoro tidak menyerah, juga tidak bermaksud berunding. Diponegoro diculik.

2. Perang Sisingamangaraja 1887-1907. Alasan perang Belanda tuduh zending penyebar agama mendapat gangguan dalam bertugas.

3. Perang Kapiten Patimura 1817. Kata MC Ricklef yang sejarawan asal Australia, Aussie, perang dipicu Belanda yang rampas monopoli bisnis rempah-rempah. Merujuk sumber yang lain casus belli tak dapat dimengerti.

Kapiten itu nomenclatur dari Kuasa Adat. Saparua zona ekonomi. Dapat saja disimpulkan Kuasa Adat turun tangan bantu kepentingan orang-orang Saparua yang dirugikan Belanda

Penulisan sejarah Indonesia kerajaan centris. Padahal admisnitrasi kekuasaan di Indonesia bukan cuma kerajaan, tapi ada Kuasa Adat dan Zona Ekonomi. 

 
Berita Terpopuler