Menkop: Koperasi Pesantren Bisa Jadi Pemimpin Ekonomi Rakyat

Unit usaha koperasi di pesantren bisa jadi pembelajaran yang baik bagi santri.

ANTARA/Dedhez Anggara
Peternak memerah susu kambing etawa di kandang milik koperasi pesantren. Menteri Koperasi dan Usaha Kecil Menengah (UKM) Teten Masduki meyakini pondok pesantren mampu menjadi pemimpin ekonomi rakyat melalui koperasi.
Rep: Iit Septyaningsih Red: Friska Yolandha

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Menteri Koperasi dan Usaha Kecil Menengah (UKM) Teten Masduki meyakini pondok pesantren mampu menjadi pemimpin ekonomi rakyat melalui koperasi. Maka, harus terus diperkuat.

Baca Juga

Hal itu disampaikan Teten saat melakukan kunjungan kerja, sekaligus peresmian Gedung Graha Koperasi Darussyifa Yaspida Sukabumi, Pondok Pesantren Salafiyah Terpadu Darussyifa Al-Fithroh (Perguruan Islam Yaspida) di Kadudampit, Sukabumi, Jawa Barat, Selasa (19/10). Ia mengatakan, Ponpes Darussyifa Al-Fithroh dengan jumlah ribuan santri sudah mampu memiliki banyak unit usaha yang dikembangkan melalui wadah koperasi pondok pesantren (kopontren). 

“Ini bisa kita jadikan sebagai prototype pesantren modern," tegasnya dalam keterangan resmi, Rabu (20/10). 

Ia menambahkan, beberapa unit usaha Kopontren di antaranya Darussyifa Mart yang mempunyai tujuh gerai, industri Air Minum Dalam Kemasan (AMDK) La Vida dan AQmida, peternakan ayam potong, peternakan ayam petelur, hidroponik, aquaponik, perikanan, peternakan sapi, peternakan kambing, peternakan kerbau, dan peternakan kuda. 

Teten menambahkan, pesantren memiliki tiga fungsi dan peran sebagai lembaga pendidikan, dakwah, dan pemberdayaan. “Fungsi pemberdayaan ekonomi masyarakat ditandai dengan usaha yang dikembangkan pesantren," ujar dia.

Menurutnya, unit usaha koperasi di dalam lingkungan Ponpes ini dapat menjadi laboratorium usaha dan pembelajaran yang sangat baik bagi santri. "Pengembangan agribisnis dan peternakan yang dilakukan menjadi sebuah ekosistem terintegrasi yang menghasilkan nilai tambah," tutur Teten.  

Terlebih lagi, program korporatisasi sektor pangan dilakukan melalui penguatan kelembagaan ekonomi petani dan nelayan melalui koperasi. “Salah satu pilot project yang sedang dikembangkan dalam korporatisasi petani dan nelayan adalah mengembangkan komoditas kacang koro di Koperasi Paramasera di Sumedang," kata dia.

 

Di sana telah mengkonsolidasikan lahan petani dengan lahan seluas 100 hektare. Kacang koro diproyeksikan sebagai substitusi kacang kedelai yang masih impor. 

“Hal ini telah mendapatkan sambutan yang positif dari para perajin tahu tempe dan Gabungan Koperasi Pengusaha Tahu Tempe Indonesia," kata Menkop. Teten berharap, dapat terjalin kerja sama antara Koperasi Darussyifa ini dengan Koperasi Paramasera guna mengkonsolidasikan lahan yang ada agar masuk ke dalam skala ekonomi. 

"Harus diyakini, pesantren memiliki potensi sangat besar untuk mendukung perekonomian negara karena memiliki berbagai jenis usaha," kata Teten. 

Ia melanjutkan, koperasi berperan sebagai konsolidator, agregator, sekaligus offtaker dari produk-produk usaha mikro dan kecil. Maka, sambung dia, UMKM jangan dibiarkan menjalankan usaha sendiri-sendiri, tapi bergabung ke dalam wadah koperasi. Dengan begitu, dapat mencapai skala ekonomi yang lebih baik.

"Tugas kami membangun ekosistem koperasi agar bisa berkembang. Hingga nantinya bisa menembus ke akses pembiayaan, pengembangan usaha, dan pasar," ujar Teten.

Dalam kesempatan sama, Pimpinan Pondok Pesantren Salafiyah Terpadu Darussyifa Al-Fithroh KH E Supriatna Mubarok mengatakan, pihaknya akan merangkul berbagai Kopontren yang ada di Sukabumi supaya bergabung dalam satu wadah koperasi. “Agar koperasi kita menjadi lebih besar dan kuat lagi," tuturnya.

KH Supriatna berharap pondok pesantren mampu berkontribusi pada negeri. Selain di bidang kualitas SDM juga pengembangan dan pemberdayaan ekonomi umat melalui Koppontren dengan memiliki banyak unit usaha yang potensial. 

 

Sementara Staf Ahli Bupati Sukabumi Bidang Kemasyarakatan dan SDM Ajat Sudrajat mengatakan, wilayahnya memiliki potensi alam yang bisa dikembangkan dan dioptimalkan kemanfaatannya. "Dengan pengembangan sektor agribisnis dan pariwisata melalui koperasi, diharapkan terciptanya percepatan dalam pembangunan ekonomi Sukabumi," ujar dia.

 
Berita Terpopuler