Kamis 14 Oct 2021 17:32 WIB

Capaian Muatan Tol Laut Pelni Terus Meningkat

Muatan tol laut Pelni hingga Agustus 2021 rata-rata mencapai 88,56 persen.

Rep: Rahayu Subekti/ Red: Friska Yolandha
Seorang nelayan menyiapkan jaring untuk melaut dengan latar belakang aktivitas bongkar muat peti kemas di Pelabuhan Pantoloan di Palu, Sulawesi Tengah, Kamis (9/9). PT Pelayaran Nasional Indonesia (Persero) atau Pelni mencatat muatan tol laut pada tahun ini terus meningkat.
Foto: ANTARA/Mohamad Hamzah/aww.
Seorang nelayan menyiapkan jaring untuk melaut dengan latar belakang aktivitas bongkar muat peti kemas di Pelabuhan Pantoloan di Palu, Sulawesi Tengah, Kamis (9/9). PT Pelayaran Nasional Indonesia (Persero) atau Pelni mencatat muatan tol laut pada tahun ini terus meningkat.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- PT Pelayaran Nasional Indonesia (Persero) atau Pelni mencatat muatan tol laut pada tahun ini terus meningkat. Direktur Utama Pelni Insan Purwarisya L Tobing mengatakan capaian muatan tol Pelni hingga Agustus 2021 sangat luar biasa.

"Animo masyarakat baik itu pengguna tol laut meningkat. Kami melihat ada hal yang menarik dari tol laut ini sangat dirasakan manfaatnya," kata Insan dalam webinar Ocean Week, Kamis (14/10).

Baca Juga

Insan mengatakan muatan tol laut Pelni hingga Agustus 2021 rata-rata mencapai 88,56 persen. Dari total tersebut, muatan berangkatnya mencapai 62,79 persen dan muatan baliknya 37,21 persen.

Hingga Agustus 2021, Pelni mengangkut muatan tol laut sebanyak 8.164 TEUs yang terdiri dari 5.126 TEUs muatan berangkat dan 3.038 TEUs muatan balik. “Jika dibandingkan dengan 2020 pada periode yang sama, muatan Pelni hingga Agustus 2021 ini naik 68 persen atau naik sebesar 3.316 TEUs," jelas Insan.

Insan menuturkan peningkatan tol laut yang cukup signifikan karena adanya keterlibatan pemerintah daerah yang terus menggali potensi komoditasnya. Selain itu juga juga kerja sama dari semua operator untuk meningkatkan tol laut.

Dia menilai, saat ini sudah banyak muatan balik yang ada di Indonesia timur berpotensi untuk dibawa bagian barat. "Banyak yang sudah bisa diupdate produknya yang bisa diangkut dari muatan balik," ungkap Insan.

Insan mengatakan, dalam hitungan Pelni, program tol laut ke depan 50 persen dari target produksi yaitu 475 ribu ton. Dari asumsi tersebut sebanyak 130.317 ton ikan segar dan 343.026 ton ikan olahan.

"Dengan kondisi itu, kebutuhan kontainer menjadi sangat penting. perlu dipikirkan juga hub dari kebutuhan tol laun ini," tutur Insan.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement