Maju Bursa Ketum PBNU, KH Yahya Staquf: Saya Punya Gagasan

KH Yahya Cholil Staquf memutuskan untuk maju calon ketua umum PBNU.

Republika/Havid Al Vizki
Katib Aam Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) Yahya Cholil Staquf
Rep: Umar Mukhtar Red: Agung Sasongko

IHRAM.CO.ID, JAKARTA -- Katib Aam Pengurus Besar Nahdlatul Ulama KH Yahya Cholil Staquf memutuskan untuk maju sebagai calon ketua umum (ketum) Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU). "Saya punya gagasan, dan setelah saya sampaikan ke berbagai pihak, cabang-cabang, pengurus wilayah, kiai-kiai sepuh, dan lain-lain, lalu muncul dorongan (kepada dirinya) untuk maju sebagai calon ketua umum," tutur dia kepada Republika.co.id, Jumat (8/10).

Baca Juga

Setelah memutuskan ikut bursa calon ketum PBNU, Kiai Yahya menemui Ketum PBNU KH Said Aqil Siroj, yang siap kembali maju dalam pemilihan ketum pada Muktamar ke-34 NU Desember mendatang. "Saya sampaikan kepada beliau, saya mohon restu, saya maju menjadi calon ketua umum. Beliau merestui dan mempersilakan," ucapnya.

Kiai Yahya juga mengungkapkan, selain dirinya, Kiai Said juga ingin ikut lagi dalam pencalonan ketum PBNU. "Saya jadi salah satu calon ketua umum. Kiai Said juga mau nyalon lagi. Mungkin yang lain akan ada lagi yang nyalon. Ya normal saja," tuturnya.

Menjelang pencalonan, Kiai Yahya mengatakan punya gagasan untuk masa depan ormas Islam yang berdiri pada 31 Januari 1926 itu. Rekam jejak dan kinerjanya juga bisa dicek oleh siapapun. "Ini yang saya tawarkan. Silakan nanti para pemilik suara, para pengurus cabang, dan pengurus wilayah (mengecek itu)," tuturnya.

 

 

Kakak kandung Menteri Agama Yaqut Cholil Qoumas itu meyakini, kegelisahan dan keprihatinannya terhadap NU juga dirasakan oleh para pengurus NU di tingkat wilayah dan cabang. Dalam waktu yang relatif singkat, ia telah menjalin komunikasi yang efektif dengan para pengurus wilayah dan cabang.

"Sehingga dukungan itu begitu cepat terbentuk. Cepat sekali. Semua terkejut, termasuk saya sendiri. Kenapa begitu cepat? Mereka berbaris mendukung. Saya kira ini karena kita ketemu dalam gagasan dan dalam kegelisahan," ungkapnya.

 

Konferensi Besar (Konbes) NU yang digelar pada 25-26 September lalu di Hotel Grand Sahid Jaya, Jakarta, memutuskan Muktamar ke-34 diselenggarakan pada 23-25 Desember 2021 atau 18-20 Jumadil Ula 1443 H. Dalam muktamar yang rencananya digelar di Provinsi Lampung ini, akan dilaksanakan pemilihan ketum melalui pemungutan suara atau voting. Muktamar tersebut juga akan memilih Rais Aam dengan metode ahlul halli wal aqdi.

 
Berita Terpopuler