Atlet PON Positif Covid, Kemenpora: Tidak Masalah

Menpora menganggap hal tersebut sebagai persoalan biasa dalam kegiatan olahraga.

ANTARA/Nova Wahyudi
Menpora Zainudin Amali (kiri) berbincang dengan Kapolri Jenderal Pol Listyo Sigit Prabowo (kanan) saat meninjau pertandingan penyisihan Sepak Bola putra PON Papua antara Jawa Barat melawan NTT di Stadion Mandala, Kota Jayapura, Papua, Kamis (30/9/2021)
Rep: Muhammad Ikhwanuddin Red: Muhammad Akbar

REPUBLIKA.CO.ID, MIMIKA -- Menteri Pemuda dan Olahraga (Menpora) RI, Zainudin Amali memastikan atlet yang terpapar Covid-19 saat mengikuti Pekan Olahraga Nasional (PON) di Papua langsung mendapatkan tindakan medis.

Ia menganggap hal tersebut sebagai persoalan biasa dalam kegiatan olahraga. Menurutnya, tinggal bagaimana kesiapan panitia menangani peserta yang tertular virus corona selama acara.

"Saya kira dari awal mereka datang kan sudah divaksin. Jadi, kalau toh ada 1-2 orang (positif Covid-19) ya biasalah itu. Tidak ada masalah," kata Zainudin dalam siaran pers dari Mimika, Papua, Senin (4/10).

Zainudin menyampaikan, atlet yang terbukti terpapar virus corona langsung menjalani karantina, sedangkan rekan-rekan setimnya akan tetap menjalani aktivitas seperti biasa. Ia menolak wacana pembatalan PON jika terdapat segelintir orang yang terpapar Covid-19.

"Satu kena, (PON) langsug dihentikan tidak mungkin. Kan sudah berjalan, bahkan ada yang sudah dapat medali," ucapnya.

Menurut politisi partai Golkar itu, dari awal sudah jelas dipaparkan tentang mekanisme penangangan atlet yang tertular Covid-19 selama PON berlangsung.

"Dari awal, dari techical meeting sudah diberi tahu bahwa bagi cabang olahraga yang atletnya ada yang terindikasi positif langsung diisolasi. Yang lain tetap jalan saja," katanya.

Sebelumnya, dikabarkan dua atlet judo provinsi Kalimantan Timur tertular Covid-19. Mereka batal pulang bersama kontingen setelah tidak lolos dalam tes PCR.

Pelatih Judo Kaltim, Adianoor menyatakan dua atletnya, Melia Kubus dan Eko Haryono sedang dirawat di sebuah rumah sakit di Mimika. Kontingen Kaltim sejatinya menjadwalkan pulang para atlet para 3 Oktober mendatang, namun kedua atlet dinyatakan positif Covid-19 tanpa gejala.

Pelatih memutuskan tetap berada di Mimika untuk mendampingi para atlet hingga dinyatakan sembuh. Pihaknya sudah melakukan koordinasi dengan KONI Kaltim agar para atlet juga dipantau.

Sementara Kepala Bidang Perubahan Perilaku Satgas Covid-19, Sonny Harmadi menjelaskan Panitia Besar (PB) PON menyiapkan sistem bubble jika sewaktu-waktu ditemukan kasus positif Covid-19 selama PON berlangsung.

"Salah satu bentuknya dengan menerapkan sistem buble. Kurang lebih sama seperti Liga 1 2021/22. Ada pula pembagian zonasi pada venue," katanya dalam konferensi pers virtual, Kamis (23/9) lalu.

Ia mengatakan, sebenarnya para atlet, pengurus, ofisial, dan orang-orang yang terlibat di dalam PON hanya diizinkan beraktivitas di dalam klaster tertentu. Tentang itu, katanya, sudah tercantum di dalam buku panduan PON Papua.

 
Berita Terpopuler