Tas Noken Makin Diburu Jelang Pembukaan PON XX Papua

Tas noken dijual mulai dari Rp 100.000 hingga Rp 350.000.

Antara/M Risyal Hidayat
Pedagang menawarkan tas noken yang merupakan tas tradisional Papua.
Red: Didi Purwadi

REPUBLIKA.CO.ID, MERAUKE -- Pedagang suvenir khas Papua meraup keuntungan yang lebih besar dibandingkan hari biasanya berkat penyelenggaraan Pekan Olahraga Nasional (PON) XX Papua. Salah satunya, Sisilia Sankakai, yang berjualan tas noken dan aneka cindera mata khas Papua lainnya.

"Semenjak PON ini lumayan banyak pembeli," kata Sisilia Sankakai saat ditemui Antara di lapak dagangannya di Jl. Pemuda Merauke, Papua, Jumat.

Sisilia mengatakan bahwa dirinya dalam sehari bisa menjual lebih dari tiga tas noken. Kebanyakan pembelinya berasal dari kontingen peserta PON XX Papua.

Sisilia Sankakai mengatakan bahwa dirinya setiap hari membuka lapak yang menjual aneka kerajinan tangan. Selain tas noken, ia juga menjual cawat hingga topi yang terbuat dari kulit pohon genemo.

"Buka setiap hari dari jam enam pagi sampai jam sembilan malam," ujar Sisilia.

Sisilia menjual kerajinan tersebut dengan harga yang bervariasi. Seperti noken yang dijual mulai dari Rp 100.000 hingga Rp 350.000 tergantung dari tingkat kesulitan pembuatannya.

Tas noken yang dijual di lapaknya merupakan buatan tangan Sisilia Sankakai sendiri. Dia menjelaskan bahwa pembuatan satu tas noken bisa mencapai tiga hari.

"Saya bikin sendiri saja. Ini sambil nunggu ada yang beli," ujar Sisilia sambil memperlihatkan salah satu tas noken yang sedang dibuat.

 
Berita Terpopuler