Ellen Pompeo Kenang Pertengkaran dengan Denzel Washington

Denzel Washington pernah jadi sutradara tamu Grey's Anatomy.

EPA
Aktris Ellen Pompeo. Pemeran Dr Meredith Grey dalam Greys Anatomy itu pernah diarahkan Denzel Washington sebagai sutradara tamu episode The Sound of Silence.
Rep: Rahma Sulistya Red: Reiny Dwinanda

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Aktris Ellen Pompeo masih ingat pertengkarannya dengan Denzel Washington di lokasi syuting Grey's Anatomy. Kala itu, Washington menjadi sutradara tamu.

Grey's Anatomy terkenal kerap menghadirkan sejumlah bintang, baik sebagai pemeran maupun sosok di belakang layar. Bagi Pompeo, kiprah Washington sebagai sutradara jauh dari sempurna.

Menurut Pompeo, bakat Washington di depan kamera tak perlu diragukan lagi. Ia memuji aktor Bone Collector, The Equalizer, dan Remember The Titans itu sebagai superstar peraih Oscar.

Di sisi lain, Pompeo sudah menjadi bintang utama drama kedokteran Grey’s Anatomy sejak dimulai pada 2005. Pemeran Dr. Meredith Grey itu telah bekerja sama dengan sederet selebritas yang hadir dalam drama TV tersebut sebagai bintang tamu maupun sutradara tamu.

Baca Juga

Hanya saja, Pompeo mengaku tak bisa menahan emosi saat diarahkan oleh Washington dalam salah satu episode di Season 12 berjudul "The Sound of Silence". Dalam episode debut podcast barunya, "Tell Her", Pompeo mengingat momen perdebatannya dengan Washington.

Menurut Pompeo, produser eksekutif Debbie Allen sengaja mengontrak Washington untuk menjadi sutradara tamu sebagai kejutan baginya. Allen mengira, itu akan membuat Pompeo tetap tertarik dengan Grey’s Anatomy setelah membintangi pertunjukan itu selama lebih dari satu dekade.

"Dia datang mungkin tiga pekan sebelumnya agar bisa memahami ceritanya. Denzel tidak banyak menonton TV, dia mungkin belum pernah menonton dramanya," ungkap aktris berusia 51 tahun itu.

Menurut Pompeo, Washington bersedia menjajal kursi sutradara karena istrinya adalah penggemar berat Grey's Anatomy. Ia menyebut, sang istri mendesak Washington untuk terlibat dalam drama yang dianggapnya luar biasa.

"Saya pikir dia melihatnya sebagai latihan yang bagus untuk masuk ke dunia penyutradaraan dan mengarahkan sesuatu dengan singkat," kata Pompeo.

Pompeo menyebut bahwa aura bintang Washington memancar di lokasi syuting. Persoalannya, dia merasa bahwa Washington tidak memiliki pengalaman dalam mengarahkan drama televisi.

"Denzel bintang film, kan? Dia tidak tahu apa-apa tentang menyutradarai drama televisi," kata Pompeo.

"The Sound of Silence" tetap menjadi satu-satunya episode televisi yang disutradarai Washington. Sebelum itu, ia menyutradarai film Antwone Fisher dan The Great Debaters dan kemudian mengarahkan Fences dan A Journal for Jordan.

Dalam episode "The Sound of Silence", rahang Grey dikisahkan patah oleh seorang pasien epilepsi. Pompeo dan Washington tidak sepakat tentang adegan cara pasien epilepsi itu meminta maaf kepada Grey.

"Saya tidak benar-benar ingin berbicara dengannya atau melihatnya sebelum kami melakukan adegan ini, jadi saya tidak banyak berinteraksi dengannya sama sekali," kenang Pompeo.

Menurut Pompeo, Washington sempat meminta maaf kepadanya dengan sangat lembut. Namun, Pompeo masih kesal karena Washington tak menatap matanya ketika meminta maaf.

"Saya berteriak padanya, saya seperti, 'Lihat aku! Saat kamu minta maaf, lihat aku!' Tetapi itu tidak ada dalam dialog," kata Pompeo.

Washington mendorong Pompeo untuk tetap berpegang pada naskah. Menurut Pompeo, Washington seperti memberi penegasan bahwa dialah sutradaranya dan dia tak ingin diatur.

Sebaliknya, sebagai aktris kawakan di Grey's Anatomy, Pompeo sangat tersinggung. Ia merasa bahwa Washington harus mendengarkan pendapatnya.

"Saya seperti, 'Dengar, (kata umpatan), ini pertunjukan saya! Ini set saya! Kamu berbicara dengan siapa, kamu bahkan hampir tidak tahu di mana kamar mandi berada!'," kata Pompeo.

Menurut Pompeo, hubungannya dengan Washington baik-baik saja setelah itu. Ia memandang, perdebatan tersebut adalah hasil dari dua seniman yang bersemangat dan berapi-api.

"Itu adalah pengalaman yang luar biasa, sungguh. Itulah yang diperlukan untuk mendapatkan hasil yang bagus. Kami baik-baik saja setelah itu. Dia hanyalah salah satu yang terbaik yang pernah melakukannya," tutur Pompeo.

 
Berita Terpopuler