Berang-Berang di Mongolia Mati Akibat Covid-19

Berang-berang mungkin tertular virus Covid-19 dari peternak

Antaranews.com
Berang-berang. Ilustrasi.
Rep: Dwina Agustin Red: Christiyaningsih

REPUBLIKA.CO.ID, ULAN BATOR -- Otoritas Layanan Kedokteran Hewan (GAVS) Mongolia melaporkan hasil tes laboratorium menunjukkan bahwa Covid-19 menyebabkan kematian dua berang-berang di Mongolia, Rabu (15/9). Ini adalah kasus kematian hewan pertama yang dikonfirmasi di negara itu karena Covid-19.

"Dua berang-berang mati secara misterius di negara kami bulan lalu. Hasil tes laboratorium menunjukkan Covid-19 menyebabkan kematian," ujar ahli otoritas, Adiyasuren Tuvshinbayar, dikutip dari Xinhua.

Berang-berang yang mati berasal dari Pusat Penangkaran Berang-berang di Departemen Lingkungan ibu kota Ulan Bator. Menurut Pusat Nasional untuk Penyakit Zoonosis (NCZD), terdapat tujuh berang-berang lainnya dari pusat tersebut telah dinyatakan positif terkena virus corona.

Direktur NCZD, Nyamdorj Tsogbadrakh, mengatakan peternak berang-berang di wilayah itu dinyatakan positif Covid-19 pada Agustus. Berang-berang mungkin tertular virus dari peternak tersebut.

Sebanyak tujuh berang-berang yang terinfeksi varian Delta Covid-19 menunjukkan beberapa gejala termasuk batuk, pilek, dan mata lengket. Tsogbadrakh menyatakan berang-berang telah pulih sepenuhnya dari penyakit itu berkat perawatan yang tepat. Selain berang-berang, negara itu telah mengonfirmasi dua kucing peliharaan telah dinyatakan positif Covid-19.

Baca Juga

 
Berita Terpopuler