TNI Imbau Warga Maybrat Kembali ke Perkampungan

TNI menyebut warga Maybrat takut kembali ke perkampungan karena diancam OPM.

Istimewa
Panglima Kodam (Pangdam) XVIII Kasuari, Mayor Jenderal (Mayjen) Nyoman Cantiasa didampingi Kapolda Papua Barat Irjen Tornagogo Sihombing, Gubernur Papua Barat Dominggus Mandacan, dan Bupati Maybrat Bernard Sigrim mandatangi lokasi penyerangan di Pos Koramil, Kampung Kisor, Distrik Aifat Selatan, Maybrat, Papua Barat, Sabtu (4/9).
Red: Andri Saubani

REPUBLIKA.CO.ID, MANOKWARI -- Tim gabungan TNI dengan menggunakan bahasa daerah Suku Aifat menyampaikan imbauan agar masyarakat sipil di sekitar lokasi penyisiran kembali ke perkampungan mereka. Kepala Penerangan Kodam XVIII Kasuari Kolonel Hendra Pesireron di Manokwari, Kamis (9/9), mengatakan, tim gabungan TNI sudah menyebar imbauan dalam bentuk tulisan menggunakan bahasa daerah agar masyarakat tak panik dan kembali ke perkampungan.

Baca Juga

"TNI berikan jaminan keamanan penuh kepada masyarakat untuk kembali beraktivitas seperti biasa di kampungnya. Imbauan kami dengan menggunakan bahasa daerah," kata Kapendam.

Hendra berujar, bahwa tugas utama TNI selain menjaga kedaulatan negara, juga menjamin keamanan masyarakat dari ancaman kelompok kriminal bersenjata yang berafiliasi dengan Komite Nasional Papua Barat atau KNPB di wilayah tersebut. "KNPB sempat menguasai sejumlah tempat di wilayah Aifat dan mendoktrin masyarakat untuk menolak pembangunan. Tapi dengan kehadiran TNI bersama Polri, kami pastikan tidak ada tempat lagi bagi mereka," tukas Kapendam.

 
Berita Terpopuler