Pemberontak Tigray Bunuh 120 Warga Sipil di Ethiopia

Pihak milisi Tigray belum menanggapi permintaan komentar terkait tuduhan itu.

AP/Ethiopian News Agency
Gambar ini dibuat dari video tak bertanggal yang dirilis oleh Kantor Berita Ethiopia milik negara pada Senin, 16 November 2020 menunjukkan militer Ethiopia duduk di sebuah pengangkut personel lapis baja di sebelah bendera nasional, di jalan di daerah dekat perbatasan Tigray dan wilayah Amhara di Ethiopia. Perdana Menteri Ethiopia Abiy Ahmed mengatakan dalam sebuah posting media sosial pada hari Selasa, 17 November 2020 itu
Red: Teguh Firmansyah

REPUBLIKA.CO.ID, ADDIS ABABA -- Pasukan pemberontak dari kawasan Tigray membunuh 120 warga sipil dalam dua hari di sebuah desa di kawasan Amhara, Ethiopia. Demikian dilaporkan pejabat setempat, Rabu.

Baca Juga

"Pembunuhan terjadi di sebuah desa yang berjarak 10 km dari Kota Dabat pada 1-2 September," ujar pejabat daerah Dabat Sewnet Wubalem dan juru bicara kota terdekat Gondar, Chalachew Dagnew.

Juru bicara pasukan Tigray belum menanggapi permintaan untuk berkomentar."Hingga kini kami telah menemukan 120 jasad. Mereka semua petani yang tidak bersalah. Namun saya rasa jumlahnya mungkin lebih banyak. Ada orang yang hilang," kata Sewnet kepada Reuters via telepon.

Perang antara pasukan federal Ethiopia dan pasukan loyal Front Pembebasan Rakyat Tigray (TPLF), yang menguasai kawasan Tigray, berkecamuk 10 bulan lalu.Ribuan orang tewas dan lebih dari dua juta orang terpaksa meninggalkan rumah mereka.Pada Juli pertempuran merembet dari kawasan Tigray ke kawasan tetangga Amhara dan Afar, yang juga berada di utara negara tersebut.

 
Berita Terpopuler